ADVERTISEMENT

Hasto: Pilkada 2018 Aneh, Sudah Jadi Menteri Ingin Jabat Gubernur

Selasa, 2 Januari 2018 14:39 WIB

Share
Hasto: Pilkada 2018 Aneh, Sudah Jadi Menteri Ingin Jabat Gubernur

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR (Pos Kota) - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto merasa aneh dengan Pilkada serentak yang berlangsung Juni 2018 mendatang. Sebab, ada seorang yang sudah berkedudukan menjadi menteri, tapi malah maju sebagai calon gubernur. “Pilkada 2018 aneh, menteri, kok pingin jadi gubernur. PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin rakyat, bukan pengejar kekuasaan,” kata Hasto, Selasa (2/1/2018). Menanggapi berbagai manuver elit politik jelang batas pencalonan pilkada serentak 2018, menurutnya, PDI Perjuangan kembali menegaskan sikapnya untuk konsisten bahwa yang dicari adalah sosok pemimpin. "PDI Perjuangan mencermati begitu banyak yang memiliki ambisi kekuasaan, dan mengabaikan bagaimana cara mengelola kekuasaan yang baik untuk rakyat,” ujarnya. Keanehan Pilkada 2018, lanjutnya, bukan saja ada sudah jadi menteri ingin jadi gubernur. Ada yang semula ngotot ingin menjadi gubernur, mendadak berubah menjadi wakil gubernur. “Ada yang sedang mengubah kepribadian  dengan mendadak tebar pesona. Pendeknya, pragmatisme kekuasaan begitu kentara hari-hari ini," kata Hasto. Atas fenomena ini, Hasto menegaskan, PDI Perjuangan fokus mencari pemimpin untuk rakyat. PDI Perjuangan sebagai partai pemenang,  mencari calon yang kokoh pada keyakinan dan kepribadiannya sebagai pemimpin yang melayani. Karena itulah, lanjut Hasto, kriteria kepemimpinan, kepribadian, kemampuan menyelesaikan masalah dan daya juang menjadi tolok ukur utama. “Survey penting sebagai pemetaan awal. Elektabilitas bukan segala-galanya bagi PDI Perjuangan. Yang terpenting adalah watak kepemimpinan dan kepribadian untuk menyatu bersama rakyat. Karena itulah mengapa assestment psikotest dan sekolah Partai kami jalankan dengan sungguh-sungguh," tegasnya. Bagi PDI Perjuangan, kemenangan memang penting, dan menjadi target konsolidasi Partai.  Namun, kemenangan harus disertai tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah rakyat, mempercepat pembangunan di provinsi agar selaras dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi. "Kalah menang adalah hal biasa dalam demokrasi. Namun tekad kami telah bulat, bagaimana kemenangan tersebut dipadukan dengan konsolidasi pemerintahan Presiden Jokowi. Dengan demikian antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota saling bersinergi, berjalan berirama, dan Partai memiliki konsepsi pembangunan semesta dan berencana," katanya. Orang nomor dua di jajaran elit banteng moncong putih ini mengaku, untuk pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Papua dan sejumlah daerah lain akan diumumkan secara bertahap dimulai 4 Januari 2018. “Mohon bersabar, sebab pengumuman paslon tidak dilakukan sembarangan. Kami memiliki tema-tema khusus setiap mengumumkan pasangan calon,"tandas Hasto Kristiyanto, Sekjend DPP PDI Perjuangan. (yopi/win)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT