Calon Ketua DPR, Ini Kans Agus Gumiwang, Bamsoet, dan Aziz
Rabu, 27 Desember 2017 10:55 WIB
Share
JAKARTA – Airlangga Hartarto sudah resmi dikukuhkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar lewat Munaslub pekan lalu. Kini, yang menjadi sorotan adalah masalah posisi Sekjen DPP Partai Golkar, dan Ketua DPR yang dipilih partai beringin itu. Ada tiga nama yang santer disebut-sebut untuk dipilih Golkar menjadi Ketua DPR. Ketiganya adalah Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) dan Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), dan Aziz Syamsudin. Kans ketiga nama tersebut untuk terpilih memang memiliki perbedaan dari segi politik dan kedekatan dengan tokoh-tokoh penting di Golkar. Kiranya, Agus Gumiwang mempunyai kedekatan dengan Wapres Jusuf Kalla, mengingat ayahnya sebagai Ketua Harian PMI yang mendampingi Jusuf Kalla merupakan Ketua Umum PMI. Agus Gumiwang juga relatif bisa diterima Presiden Jokowi, ketimbang dua tokoh lainnya. Kedekatan dengan Jokowi patut jadi pertimbangan, karena akan memperlancar hubungan DPR dan Pemerintah. Saat Golkar pecah tempo hari, Agus Gumiwang juga dalam posisi di kelompok yang mendekat ke Jokowi. Nama kedua, yakni Bambang Soesatyo, di DPR pernah menjadi Sekretaris Fraksi saat Ketua Fraksi Golkar dipegang oleh Ade Komarudin. Kelompok ini merupakan faksi yang dekat ke Wapres Jusuf Kalla. Pengalaman dan kiprah Bamsoet di DPR juga cukup menonjol, antara lain di Pansus Bank Century, Sekretaris Fraksi, dan sekarang Ketua Komisi III DPR. Bamsoet juga tidak kental dengan faksi Setya Novanto yang kini menjalani sidang pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dlam kasus E-KTP. Mungkin yang menjadi catatan bagi Bamsoet adalah kekritisannya terhadap Presiden Jokowi. Di awal-awal pemerintahan Jokowi, Bamsoet berkali-kali menyampaikan kritik keras kepada pemerintah dan langkah-langkah mantan Walikota Surakarta (Solo) itu. Sedangkan nama ketiga, Aziz Syamsudin, tokoh ini sempat dikirim ke Senayan untuk menjadi Ketua DPR. Yang mengajukan adalah Setya Novanto yang saat itu masih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Nama itu kemudian ditolak oleh internal Fraksi Golkar lewat penggalangan tanda tangan, yang kemudian suratnya dikirimkan ke Bamus SPR, dan saat di rapat paripurna, nama Aziz, diputuskan belum bisa disepakati. Maka, dilihat dari kasus itu, kans Aziz menjadi mengecil. Terlebih, dia menjadi orang yang dikenal dekat dengan Setya Novanto yang citranya kurang baik di mata publik. (win)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -