Jokowi : Parpol Harus Menjauhi Fitnah dan Caci Maki

JAKARTA (Pos Kota) - Kepemimpinan partai politik (parpol) harus memberikan tauladan untuk rakyat, melakukan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Orientasi parpol harus jelas, menjaga NKRI, memperkuat Pancasila, dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika. Demikian disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-11 Partai Hanura, yang digelar di Pantai Marina, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu (23/12). Selain itu, kata Jokowi, menjelang tahun politik yang meliputi proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, pemilihan anggota legislatif (Pileg), hingga pemilihan presiden (Pilpres) maka semua organisasi partai politik (Parpol) di Tanah Air harus solid dan kompak. Menurut dia, di tengah arus globalisasi sekarang ini, dan arus informasi berkembang semakin cepat, termasuk berkembangnya berita bohong ada di mana-mana. parpol harus memberikan pendidikan bagi rakyat. “Artinya apa? NKRI selalu diuji tapi kita tahu bahwa NKRI itu tahan uji. Pancasila juga diuji tapi kita tahu Pancasila itu tahan uji, tahan banting. Bhinneka Tunggal Ika juga selalu diuji, tapi kita tahu bahwa Bhinneka Tunggal Ika itu tahan uji. Meskipun kita berbeda beda, kita bermacam-macam tapi kita tetap satu dalam NKRI,” tutur Kepala Negara. Sebab itu, kata Jokowi, Partai Hanura harus selalu waspada untuk membela kepentingan bangsa dan negara. Selain itu juga turut mengembangkan politik yang santun, berkarakter, berhati nurani, menjauhi fitnah dan caci maki, berlandaskan harti nurani rakyat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Presiden berpesan kepada kader Partai Hanura untuk menjadikan Hanura sebagai partai modern, profesional, dan dicintai masyarakat luas. “Saya mengajak Partai Hanura agar terus bersinergi dengan pemerintah untuk menyejahterakan rakyat, mengentaskan kemiskinan, dan memperkecil ketimpangan,” ucap Jokowi. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang, serta para kader Partai Hanura dari seluruh Indonesia. (Johara)