ADVERTISEMENT

Menteri PUPR: Pembangunan Bendungan dan Jembatan Butuh Inovasi

Jumat, 15 Desember 2017 08:10 WIB

Share
Menteri PUPR: Pembangunan Bendungan dan Jembatan Butuh Inovasi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEMARANG (Pos KOta) - Pembangunan bendungan dan jembatan di Indonesia membutuhkan ide-ide inovatif, agar mempercepat pengerjaan tapi kualitasnya tetap terjaga. Termasuk inovasi di bidang manajemen operasi dan pemeliharaannya. Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono saat membuka seminar internasional bendungan dan jembatan di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Rabu (13/12). “Saya belum melihat ada inovasi dalam pembangunan bendungan. Program pembangunan 49 bendungan baru sebagai program prioritas nasional menjadi kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan ide-ide inovatif,” kata Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari Humas Kementerian PUPR, Kamis (14/12). Tujuan memunculkan ide-ide tersebut, kata Basuki, untuk menggugah inovasi pembangunan bendungan baru dan manajemen 231 bendungan yang sudah ada. Bendungan yang sudah ada, bila tidak dipelihara akan mati karena proses alami. Demikian juga bendungan alami yaitu danau juga mengalami hal yang sama. “Maka manajemen operasi dan pemeliharaan bendungan harus dilakukan secara optimal, sehingga bisa memenuhi banyak kebutuhan seperti pengendalian banjir, air minum, irigasi dan listrik,” katanya. Sedangkan untuk jembatan, Menteri Basuki menyampaikan salah satu inovasi adalah pembangunan Jembatan Holtekamp di Provinsi Papua. Dalam pembangunannya, bentang utama jembatan dengan tipe Box Arch Steel ini dikerjakan PT PAL Indonesia di Surabaya, yang memiliki fasilitas peralatan lengkap sehingga mempercepat dan menjamin kualitas jembatan. Namun, sekitar 50.000 meter jembatan di Indonesia juga mengalami tantangan usia sehingga perlu dilakukan rehabilitasi. Dikatakan Menteri Basuki 60 persen jembatan di Indonesia dalam kondisi baik, 30 persen kurang baik dan 10 persen rusak berat. “Pemeliharaan jembatan juga akan ditingkatkan. Tidak hanya memperhatikan bagian atas jembatan namun juga bagian bawahnya. Pemantauan kondisi dan program pemeliharaan jembatan dimonitor oleh Kementerian PUPR secara konstan melalui Sistem Manajemen Jembatan Indonesia,” katanya. (prihandoko/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT