ADVERTISEMENT

Di Hadapan Jokowi, Aher Curhat Kemacetan Sukabumi-Bogor

Jumat, 15 Desember 2017 15:01 WIB

Share
Di Hadapan Jokowi, Aher Curhat Kemacetan Sukabumi-Bogor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI (Pos Kota) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai Sukabumi-Bogor merupakan kawasan termacet di wilayahnya bahkan nasional. Sebab, selama kepemimpinannya selama 10 tahun terkahir, seringkali mendapatkan kritik sampai sesekali kurang etis terkait kemacetan di kawasan Sukabumi-Bogor ini. Rencana pembangunan rel jalur ganda ini diakui Aher, sapaan akrabnya, sangat spesial karena dirinya terlahir di Sukabumi. Baginya, penyelesaian rel jalur ganda ini merupakan kabar baik dan bahagia sebab akan menghentikan kritik yang terkadang sedikit menyakitkan. “Biasanya di Hari Idul Fitri yang diperhatikan di jalur utara yakni Simpang Jomin dan di Nagrek di jalur selatan. Padahal di kedua titik ini macetnya hanya setahun sekali. Sementara kawasan Sukabumi-Bogor nyaris tak diperhatikan padahal macetnya tiap hari,” keluh Aher di hadapan Presiden Joko Widodo di sela peletakan batu pertama pembangunan rel jalur ganda di Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (15/12/2017). Akutnya kondisi kemacetan di Sukabumi-Bogor ini, lanjut Aher, tak sedikit warga yang melontarkan kritikan pedas, terutama melalui media sosial. Kendati begitu, Aher mengaku tak masalah dikritik asal jangan ke Presiden maupun ke lainnya. “Kata-katanya kan biasanya seperti ini, gubernur kan orang Sukabumi masa Sukabumi-Bogor tak diurus, hanya merhatikan Simpang Jomin dan Nagrek yang macetnya setahun sekali. Jadi dengan adanya double track ini merupakan penyelesaian, sehingga twit yang sedikit menyakitkan bagi saya Insyaallah akan segera berhenti,” selorohnya. Dijelaskan Aher, rencana pengembangan jalur kereta api Bogor-Sukabumi merupakan bagian dari revitalisasi jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang yang secara garis besarnya merupakan bagian lintasan Bogor-Jogyakarta. Jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Padalarang panjangnya mencapai 140 kilometer lebih. Jalur yang masih aktif sepanjang 97 kilometer membentang dari Bogor-Cianjur, sedangkan jalur yang belum aktif sepanjang 44 kilometer lebih membentang dari arah Cianjur-Padalarang. “Untuk jalur aktif dari Bogor-Sukabumi sepanjang 57 kilometer telah beroperasi Kereta Pangrango kelas eksekutif dan ekonomi dengan frekuensi kereta penumpang 3 perjalanan pulang-pergi per hari. Dan jalur Sukabumi-Cianjur sepanjang 38 kilometer telah beroperasi Kereta Siliwangi dengan frekuensi 3 kali perjalanan pulang pergi per hari. Ini sangat membantu masyarakat untuk membantu mengatasi kemacetan dan melancarkan perjalanannya,” jelasnya. Menurut Aher, lintasan kereta api Sukabumi-Cianjur akan direvitalisasi untuk peningkatan track pada segmen Cicurug-Lampegan, Cianjur. Lalu, jalur Cianjur-Padalarang yang saat ini tidak aktif akan direaktifikasi pada 2018 dengan normalisasi jalur dan peningkatan kapasitas rel. “Kami berharap meningkatkan waktu tempuh. Tentu akan mendorong pengembangan wilayah tertentu dengan konsep TOD (transit, oriented, dan depelovment) pada stasiun terlewati, antara lain Cigombong agar meningkatkan nilai lahan maupun nilai ekonomi di kawasan itu,” tandasnya. (sule/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT