Terus Meningkat, Jakarta Diminta Tumbuhkan Industri Animasi dan Game

Kamis, 14 Desember 2017 10:30 WIB

Share
Terus Meningkat, Jakarta Diminta Tumbuhkan Industri Animasi dan Game
SOLO (Pos Kota) - Jakarta memiliki potensi di bidang industri kreatif digital yang dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Industri kreatif digital yang dimaksud adalah industri animasi dan industri game. Kepala Perwakilan BI Provinsi Indonesia Doni P Juwono menjelaskan secara nasional, pangsa subsektor film, animasi dan video yang ada di dalam industri animasi masih kecil, baru mencapai 0,15 persen. Meski demikian rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) animasi di Indonesia dari 2011 hingga 2015 pada angka 5,72 persen. "Di Jakarta yang namanya animasi itu terus naik pertumbuhannya, 5,7 persen. Artinya prospeknya bagus," kata Doni, Kamis (14/12/2017). Meski memiliki proteksi bagus, di Jakarta industri animasi belum mendapatkan perhatian. Buktinya, meski memiliki sekolah animasi paling banyak di antara daerah lain, Jakarta masih kalah berkembang dari Bandung dan Yogyakarta. Ibukota memiliki sekitar 20 studio animasi, jauh lebih banyak dari Bandung yang hanya memiliki 8 studio dan Yogyakarta 9 studio. "Terus sekolahnya (animasi), di Jakarta juga paling banyak sekolah animasi (17 sekolah), di Bandung cuma tiga, di Jogja ada tiga, salah satunya namanya Amikom," ungkap Doni. Doni mengatakan berdasar hasil forum discussion group (FGD), industri animasi lambat berkembang di Jakarta karena faktor sulitnya mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan, dominasi animasi asing dan kualitas internet yang belum memadai. Hal yang sama, kata Doni, juga dialami industri game. Doni menerangkan tahun 2017, Indonesia ada pada posisi 16 sebagai negara yang mengkonsumsi game dengan populasi online 72 juta dari 264 juta jiwa. Indonesia menjadi pasar terbesar di Asia tenggara bagi konsumsi game dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 60, 7 persen. "Artinya. Potensi daripada game di Indonesia sangat tinggi. Pangsa pasar tinggi. Tapi begitu di cek main game luar negeri semua. Ini tantangan bagi Jakarta. Bisa menciptakan game," tandas Doni. Karena itu Doni berharap agar ke depan industri kreatif digital ini dapat didorong menjadi sektor ekonomi andalan dengan kemudahan akses pembiayaan melalui perbankan. Selain itu disebut Doni, industri tersebut juga memerlukan regulasi yang mendukung perkembangan industri kreatif digital. "Diperlukan regulasi yang dapat menjadi insentif bagi pelaku usaha. Misalnya regulasi tersebut dapat berupa kewajiban penayangan animasi lokal pada jam tertentu," tutup Doni. (ikbal/sir)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar