Faisal Basri Desak Pemerintah Jaga Konsistensi Kebijakan Sektor Energi

Kamis 14 Des 2017, 14:36 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Pemerintah harus bisa menjaga konsistensi kebijakan jika ingin membantu pelaku industri meningkat kinerjanya tahun depan. Pesan tersebut disampaikan Faisal Basri, Ekonom Universitas Indonesia pada Seminar Outlook Ketahanan Energi untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Nasional 2018 yang diselenggarakan Forum Wartawan Industri (FOR-WIN) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Faisal mencatat, Pemerintah Indonesia kerap mengubah-ubah kebijakan di bidang energi yang justru merugikan investor sektor industri non migas. Ia mempertanyakan mengapa PT PLN (Persero) justru diizinkan untuk memiliki FSRU di Sumatera Utara, padahal BUMN lain sudah memiliki FSRU di Lampung yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh PLN. “Pemerintah juga banyak membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendorong industri masuk. Padahal KEK itu konsep yang sudah kuno karena bea masuk di Indonesia sebenarnya sudah nyaris 0 persen, mengapa harus ada KEK lagi karena hanya akan menjadi pintu masuk barang selundupan seperti Batam,“ tegas Faisal. Terlebih, penetapan suatu daerah menjadi KEK tidak mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur energi seperti pipa dan sumur gas yang didedikasikan untuk kebutuhan pelaku industri di dalam kawasan itu. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam tren pelemahan dan terus turun dalam tiga tahun terakhir. Mengapa pertumbuhan ekonomi terus melemah, karena manufakturnya mengalami deindustrialisasi yang prematur padahal berkontribusi banyak terhadap penerimaan pajak. Ini seharusnya menjadi warning bagi Pak Presiden Jokowi, yang sayangnya tidak pernah blusukan ke pabrik-pabrik, “ kata Faisal.(Tri)    

Berita Terkait

News Update