ADVERTISEMENT

Menanam Pohon, Apa Nanam Duit?

Senin, 11 Desember 2017 06:09 WIB

Share
Menanam Pohon, Apa Nanam Duit?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MEREKA yang sering terbang ke Singapura dan melihat dari pesawat udara selat yang membelah Sumatera dan Singapura segera terlihat bedanya, mana wilayah yang tertata dan tidak tertata. Sebagai negara mini, terlihat Singapura sangat tertata dan hutan di Sumatera sebaliknya. Terakhir saat terbang ke sana, hutan-hutan Sumatera sedang berasap dan terbakar. Selama beberapa tahun terakhir, Singapura sangat giat menjadikan kotanya sebagai kota taman, yang artinya juga negara taman, karena antara kota dan negara di negeri mini itu susah membedakannya. Dengan kenangan pada negeri jiran yang cantik itu, saya membayangkan sekiranya jalan tol Jakarta-Bandung, lewat Cipularang atau Tol Cipali yang belum lama beroperasi, ditanami aneka pohon di kiri kanannya. Juga aneka bunga, secara tematis. Misalnya taman Bougenfile sepanjang 2 km, Taman Jati sepanjang tiga km, taman Sengon 4 km, dan seterusnya. Warna warni di pinggir jalan. Pengendara melaju di tol menyusuri taman besar. “Jangan asal menanam pohon. Jangan jadikan menanam pohon hanya seremoni, “ kata presiden Jokowi, kemarin. Di masa lalu, ketika reboisasi tanpa pengawasan, dengan mudah pejabat menyebut menanam sejuta pohon, sepuluh juta, bahkan semiliar pohon, tapi semuanya di atas kertas. Wilayah di pelosok tetap gundul, terus dibabat. Dana tanam menanam dikorupsi. Masuk kantong pejabat. Perusahaan rokok menanam pohon di pinggir jalan, sepanjang Pantura dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Pemerintah melakukan penghutnan kembali. Tapi pengusaha sawit membongkarnya, pengusaha pulp & paper membabatnya. Membuka lahan baru, membongkar hutan, jutaan hektar! Negara negara maju memberikan hibah agar negeri tropis seperti Indonesia terus menanam pohon, menjaga hutan dan merawatnya dan mereka membiayainya. Tapi para politisi bokek menjualnya untuk dapat uang konsesi, agar bisa mencalonkan diri menjadi bupati atau gubernur. Tanam-menanam tanaman yang merupakan tugas warga untuk menjaga alam. Tapi dalam skala negara, dalam ukuran luas dan besar urusan tanam menanam menjadi bisnis, politik, bagi mereka yang berkepentingan. Upacara tanam pohon sering kali hanya basa-basi. Cuma proyek. Menanam pohon atau tanam duit? -dimas

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Berita Terkait