Hanya Tsunami Politik Yang Bisa Kalahkan Ganjar Pranowo di Pilkada Jawa Tengah

Jumat 01 Des 2017, 21:00 WIB

JAKARTA (Pos Kota) - Sebagian besar warga Jawa Tengah tampaknya masih menghendaki Ganjar Pranowo (GP) sebagai gubernur untuk periode berikutnya. Jika Pilkada Jawa Tengah 2018 berlangsung normal, maka GP diprediksi akan lolos sebagai pemenang karena elektabilitasnya masih sangat kokoh di atas 50 persen. "Hanya tsunami politik yang bisa kalahkan Ganjar Pranowo alias GP," ujar Toto Izul Fatah, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI/Denny JA saat merilis hasil surveinya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/12). Tsunami politik yang dimaksud adalah calon peserta pilkada terkena kasus korupsi, narkoba, asusila, dan lainnya. "Hal itu akan membuat calon langsung anjlok elektabilitasnya," tambahnya pada acara yang dihadiri pakar komunikasi Effendi Gazali, surveyor Hendri Budi Satrio, dan lainnya. Toto menjelaskan survei dilakukan 7 sampai 14 Nopember 2017 dengan mengambil sampel 440 responden yang diwawancara langsung dengan margin error 4,8 persen. Ada sekitar 30 tokoh yang disinggung oleh responden walaupun akhirnya hanya ada beberapa tokoh yang tampaknya akan bersedia mengikuti Pilkada Jawa Tengah yang akan digelar serentak bersama sejumlah daerah lainnya pada tahun 2018. "Dari survei itu menunjukkan elektabilitas tokoh Ferry Juliantono yang menempati posisi kedua di bawah GP dan di atas mantan Menteri ESDM Sudirman Said," papar Toto. Dari sejumlah tokoh yang diinginkan responden, GP meraup dukungan 59 persen, sedangkan tokoh lainnya di bawah 10 persen, kecuali Ferry Juliantono yang meraih 10 persen. Hendri Budi Satrio menambahkan meski elektabilitas tinggi namun PDIP belum tentu menjagokan GP pada pilkada tahun depan. "Karena ada pertimbangan yang sangat riskan lantaran GP masih berkemungkinan terseret kasus korupsi E-KTP. Saya rasa PDIP tidak berani gambling di daerah yang memiliki daftar pemilih tetap (DPT) lebih dari 27 juta suara," ujarnya. Effendi Gazali menimpali angka yang diraih GP jauh dari pertarungan lantaran tinggi betul. "Tapi Ferry dan Sudirman punya peluang besar untuk meramaikan pilkada tersebut. Tapi ini kan madih jauh dari pelaksanaan pilkada. Tentu nantinya tergantung partai apakah akan mengusung mereka atau tidak. Hal ini berlaky pula bagi GP," ujar Effendi sambil menambahkan sepak terjang partai susah ditebak, apalai kalau sudah menjelang pemilihan, sikapnya lebih aneh lagi. (joko)

Berita Terkait

News Update