ADVERTISEMENT

RS Sumber Waras Tolak Kembalikan Rp 191 Miliar Dana Pembelian Lahan

Rabu, 29 November 2017 15:43 WIB

Share
RS Sumber Waras Tolak Kembalikan Rp 191 Miliar Dana Pembelian Lahan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras menolak mengembalikan dana pembelian lahan oleh Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp191 miliar. Yayasan RS Sumber Waras merasa memiliki payung hukum terhadap proses jual beli lahan tersebut. Penolakan dilakukan saat Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta uang itu kembali. Pembelian lahan RS Sumber Waras menjadi polemik karena dianggap terjadi kerugian negara di dalamnya. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan Pemprov merugi Rp191 miliar saat membeli lahan itu. "Terbaru di Dinas Kesehatan sudah menagih dan pihak rumah sakit sudah memberikan jawaban, tidak merasa ada dasar mengembalikan Rp191 miliar," ujar Sandi di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (29/11/2017). Menurut Sandi dalam menyikapi kasus RS Sumber Waras, Pemprov memiliki dua opsi langkah yakni tetap mengejar pengembalian uang pembelian atau membatalkan transaksi pembelian RS Sumber Waras. Namun menurut Sandi pembatalan tidak dapat dilakukan oleh hanya satu pihak. Ujungnya, dikatakan Sandi, persoalan itu akan berlangsung di meja hijau. Menghindari konfrontasi hukum, Sandi mengaku akan melakukan pendekatan persuasif terlebih dahulu dengan Yayasan RS Sumber Waras. "Jadi, kami rasa daripada menempuh langsung jalur hukum, kita ingin bertemu dulu sama pihak yayasan untuk mencari titik temu agar ini segera bisa dibangun karena ini asetnya sudah dibeli sebelumnya dan mubazir kalau tidak segera dibangun untuk kegunaan masyarakat," terang Sandi. Diketahui, pembelian lahan RS Sumber Waras yang dilakukan pada era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditujukan untuk pembangunan rumah sakit khusus janyung dan kanker. (ikbal/b)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT