Mundur dari Pilpres 2019, Hary Tanoe: Jokowi adalah Kandidat Terkuat

SINGAPURA – Bos media di Indonesia, Hary Tanoesoedibjo, menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo untuk melanjutkan kursi kepresidenan hingga dua periode. Hal ini diutarakannya saat diwawancara Bloomberg, dimana ia juga menyatakan mundur dari pencalonan sebagai presiden. Konglomerat media dan pemilik real estat MNC Group  dan juga memimpin Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ini, mengatakan bahwa sebelumnya ia memutuskan maju dalam pilpres 2019 karena terinspirasi oleh Trump. "Jika Anda melihat situasinya hari ini, Jokowi adalah kandidat terkuat," kata Tanoesoedibjo di Singapura, seperti dilansir Bloomberg. Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk ikut jabatan Wakil Presiden. "Tentang diri saya sendiri, saya membiarkannya mengalir." Dalam curhatannya, Tanoesoedibjo mengatakan, dengan statusnya sebagai keturunan Tionghoa dan seorang non muslim, maka akan sulit baginya untuk bersanding dengan Jokowi pada 2019 nanti. Ia teringat akan pelengseran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari posisi Gubernur DKI Jakarta, serta isu keagamaan yang sangat kuat di dalamnya. "Ada sedikit kemungkinan Jokowi memilih Hary Tanoesoedibjo sebagai pasangannya," kata Hugo Brennan, seorang analis Asia di Verisk Maplecroft di Singapura. "Kenyataannya adalah bahwa memiliki kandidat orang Tionghoa-Kristen akan menjadi hambatan di bawah iklim politik seperti saat ini." Namun, Brennan mengatakan bahwa dukungan Tanoesoedibjo terhadap Jokowi akan sangat berpengaruh. "Tidak diragukan lagi, mengingat bahwa media memiliki pengaruh yang cukup besar," kata Brennan. (embun/win)