JAKARTA (Pos Kota) - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengakui, saat ini sedang terjadi perlambatan daya beli masyarakat. Pasalnya terbukti banyak toko ritel gulung tikar lantaran ditinggalkan pelanggan. Rizal Ramli menuding ekonomi Neoliberal ala Bank Dunia yang dicerminkan oleh kebjakan super konservatif yang ditempuh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini menjadi biang keladi pelemahan daya beli masyarakat saat ini. "Kalau kebijakan ekonomi super konservatif, otomatis pertumbuhan ekonomi akan turun, dan daya beli akan anjlok," kata Rizal Ramli, Jumat (24/11). Rizal melihat kebijakan perekomonian sekarang yang super konservatif adalah upaya pengetatan kebijakan moneter dan fiskal oleh Sri Mulyani seperti pengetatan anggaran. "Setiap kebijakan pengetatan (austerity) pasti akan memperlambat pertumbuhan ekonomi,`` ujarnya. Muncul tudingan bahwa pelemahan daya beli masyarakat disebabkan oleh besarnya anggaran yang tersedot ke pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo. Menanggapi hal itu, Rizal mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur justru mampu mendongkrak daya beli masyarakat. Namun bukan menjadi yang utama. Rizal mengatakan, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dari 5 persen ke 6,5 persen dalam sisa waktu kurang lebih 2 tahun pemerintahan Jokowi masih sangat mungkin dilakukan. Asalkan, katanya, kebijakan yang diambil tidak menggunakan pakem ekonomi neoliberal ala Bank Dunia. Salah satu cara menggenjot pertumbuhan ekonomi itu, lanjut Rizal, yaitu dengan memompa perekonomian. Namun hal itu tidak dilakukan dengan anggaran, tetapi dengan skema Build Operate Transfer (BOT) dan Build Own Operate (BOO). Selain itu, dipompa juga dengan revaluasi asset, dan sekuritisasi asset, sehingga ada mesin pertumbuhan lain di luar APBN, terutama di Pulau Jawa. Solusi lain memompa daya beli masyarakat, kata Rizal, yaitu dengan mengubah sistem impor yang selama ini memakai sistem kuota, diubah dengan skema tarif. “Jadi siapa bisa impor asalkan menggunakan tarif guna melindungi industri dalam negeri. Selain itu juga dengan menggenjot laju kredit yang hanya tumbuh 10 persen saat ini menjadi 15-17 persen,” ujarnya. Rizal mengatakan, pemerintah dituntut melonggarkan bidang fiskal. Dengan memberikan kelonggaran, dia meyakini dunia usaha akan lebih bergairah dan hasilnya ekonomi akan terus bergerak sehingga bisa memompa daya beli masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus memberi kemudahan-kemudahan dalam bidang investasi. Insentif menarik juga diperlukan sebagai stimulan sehingga pertumbuhan kredit akan meningkat. Rizal mengharapkan kebijakan ekonomi super konservatif harus diubah. Pemerintah diminta melonggarkan berbagai regulasi dan membatasi pengetatan hanya untuk efisiensi. Dengan itu, dia optimistis daya beli masyarakat akan terus tumbuh dan ekonomi akan bergerak seperti semula. (rizal)

Pertumbungan Ekonomi Melambat Rizal Ramli Tuding Sri Mulyani
Sabtu 25 Nov 2017, 05:24 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait

Nasional
Menkeu Sebut G20 Maksimalkan Komitmen FIF 1,37 Miliar Dolar AS
Selasa 11 Okt 2022, 18:17 WIB

Nasional
Sri Mulyani Bakal Pajaki Kendaraan Berdasarkan Emisi Gas Buang
Sabtu 12 Nov 2022, 15:05 WIB

Nasional
Sepanjang Tahun 2022, Menkeu Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Kuat
Kamis 02 Feb 2023, 15:57 WIB

Nasional
Alphard Masuk Apron Bandara Jemput Sri Mulyani, Peter F Gontha: Presiden Aja Tetap Patuhi Protokol
Sabtu 25 Mar 2023, 14:59 WIB

Nasional
Kronologi Anggota DPR Sindir 'Apes' Alphard Sri Mulyani Masuk Apron Bandara
Senin 27 Mar 2023, 16:05 WIB

Nasional
Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun Sri Mulyani Paparkan 300 Surat
Senin 27 Mar 2023, 17:18 WIB

Nasional
Rizal Ramli Soal Transaksi Mencurigakan Kemenkeu: Sangat Tidak Bermoral dan Memalukan
Kamis 30 Mar 2023, 12:18 WIB



Jakarta
Banyak Hadir Pejabat Negara, Polsek Mampang Lakukan Pengamanan di Rumah Duka Rizal Ramli
Rabu 03 Jan 2024, 09:42 WIB

Nasional
Istana Tepis Isu Sri Mulyani akan Mundur dari Pemerintahan, Kabinet Masih Kompak
Kamis 18 Jan 2024, 19:58 WIB

Nasional
Sekjen PDIP Sebut Menkeu Sri Mulyani dan Megawati Soekarnoputri Rutin Bertemu, Bahas Apa?
Senin 05 Feb 2024, 12:10 WIB
News Update

Daerah
Upayakan TPA Bangkonol Bertahan, Pemkab Pandeglang Jalin Kerja Sama dengan Tangsel
14 Jul 2025, 22:53 WIB

Nasional
1.554 Guru Disiapkan, Satgas Sekolah Rakyat Pastikan tak Ada Siswa yang Dikeluarkan
14 Jul 2025, 22:25 WIB

HIBURAN
Lirik Lagu Cheri Cheri Lady dari Modern Talking, Banyak Digunakan di TikTok
14 Jul 2025, 21:58 WIB

Daerah
Lelah Selalu Dilanda Banjir, Warga Desa Campaka Purwakarta Curhat ke DPRD Jabar
14 Jul 2025, 21:12 WIB

Nasional
Pemeriksaan Kesehatan Wajib bagi Siswa Sekolah Rakyat, Menkes: Ini Bukan Penyaringan
14 Jul 2025, 20:54 WIB

HIBURAN
Film Horor Noise Raih 1 Juta Penonton dalam 18 Hari, Apakah Seru? Intip Sinopsisnya di Sini!
14 Jul 2025, 20:52 WIB

EKONOMI
PIP 2025: Syarat, Dokumen, Cara Daftar, Jadwal, hingga Besaran Saldo yang Cair
14 Jul 2025, 20:51 WIB

OLAHRAGA
Inilah Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Piala AFF U-23 2025 yang Dipilih Gerald Vanenburg
14 Jul 2025, 20:39 WIB

EKONOMI
5 Industri yang Bisa Bikin Manusia Kaya di Masa Depan Menurut Timothy Ronald
14 Jul 2025, 20:34 WIB

JAKARTA RAYA
MPLS Dimulai, Wakil Wali Kota Bekasi Ingatkan Sekolah Hindari Perpeloncoan
14 Jul 2025, 20:32 WIB


JAKARTA RAYA
Hadirkan Promo EV Home Charging Service, Pengunjung Stand Up Fest 2025 Serbu Booth PLN
14 Jul 2025, 20:24 WIB


