Pelukis Ini Mendunia Harumkan Kabupaten Pandeglang

Senin 20 Nov 2017, 06:38 WIB

GEBAR Sasminta, salah satu pelukis Banten asal Pandeglang ini perlu mendapatkan apresiasi. Pasalnya, dengan karya lukisnya, Gebar mampu mengharumkan Kabupaten Pandeglang hingga mancanegara. Hingga usaianya yang ke-65, warga Kampung Parung Sentul, Kelurahan Karaton, Kecamatan Pandeglang inipun masih terus berkarya. Ditemui di rumahnya, di Kampung Parung Sentul, Kelurahan Karaton, Kecamatan Pandeglang, Gebar -panggilan akrabnya, tengah asyik menggoreskan kuas ke dalam sebuah kanvas. Saat itu, Gebar sedang melukis alam dengan objek pegunungan. Sejak kecil, Gebar memang sudah gemar melukis .Sejak ulus sekolah menengah, Gebar akhirnya memutuskan kuliah dengan mengambil jurusan seni lukis di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung. Di Kota Kembang itulah, Gebar mengembangkan bakatnya. Sekitar tahun 1980, Gebar akhirnya memutuskan kembali ke kampung halamannya untuk terus mengembangkan ilmu yang didapatnya. Di tanah kelahirannya, dia "berjalan" sendiri dalam mengibarkan seni rupa dan mengenal para pelaku seni rupa di Banten, khususnya Pandeglang. Tahun 2001 merupakan awal hasil karyanya dikenalkan kepada masyrakat luas dengan menggelar pameran di Tanjung Lesung, dengan mengangkat tema "Babad Alas". Pameran pertamanya itu dihadiri para tamu baik dari dalam negeri, maupun luar negeri. Nama Gebar Sasminta semakin terkenal setelah membuat lukisan bersama pelukis lain dengan panjang 100 meter pada 2013. Acara itu juga yang akhirnya mampu mengharumkan Kabupaten Pandeglang. “Lewat gebrakan itu saya merasa Pandeglang akan menjadi pusat kesenian (di Banten) karena semua para pelaku seni rupa dari berbagai wilayah berdatangan, tetapi zaman berkata lain semua perjuangan hanya menjadi sejarah,” kata Gebar ditemui di sanggar lukisnya. Dalam perjalanan panjang di dunia melukis, Gebar mengaku tidak sia-sia karena semua hasil karyanya sudah dikenal banyak orang mulai dari negara sendiri hingga ke mancanegara. “Alhamdulillah, semenjak membangkitkan Banten agar terkenal, banyak hasil karya saya di galeri nasional hingga banyak orang yang tahu, seperti di Amerika, Prancis, Belanda dan negara lainya,” ujarnya. Saat ini, Gebar menilai Pandeglang mengalami kemunduran di dunia seni lukis dibandingkan dulu. Hal itu terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap kemajuan seni budaya. DUKUNGAN Dia berharap pemerintah bisa memberikan ruang untuk berekspresi bagi pecinta seni, terutama seni lukis. “Kualitas seni tergantung senimannya, dan tidak kalah penting tergantung dukungan dari pemerintah,” harapnya. Untuk mengembangkan seni lukis, Gebar meminta kepada pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali Gedung Balai Budaya. Sebab, pada zaman dulu gedung itu digunakan untuk berkumpulnya para seni rupa dan budayawan. "Kalau dulu gedung itu tempat berkumpul pelaku seni dan sebagai geleri lukisan, tetapi sekarang dijadikan kantor pemerintahan. Saya harap bisa kembali digunakan lagi, agar para pelaku seni bisa mengembangkan bakatnya," harapnya. Menurutnya, Gedung Balai Budaya juga menjadi andalan untuk mengajar seni kepada para anak muda, karena menjadi salah satu tempat bertemunya para pelaku seni dari berbagai daerah. “Ya mungkin seni rupa dinilai bukan hal yang bisa membuat maju daerah, hingga saya dan teman-teman tidak diberi ruang untuk mengembangkan ekspresi seni. Padahal, kami sangat berharap ada tempat untuk aktivitas seni rupa, agar anak-anak muda bisa belajar tentang melukis,” katanya. Harapan Gebar ternyata mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pariwisata Pandeglang Salman Sunardi mengapresiasi karya lukis Gebar Sasmita. Dia mengaku akan segera melakukan rapat dengan jajarannya untuk mengaktifkan kembali gedung balai budaya agar kembali dijadikan lokasi para seni budaya dan rupa. “Karya seni lukis sangat bagus untuk dijadikan salah satu oleh-oleh untuk para wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata, coba nanti kami koordinasi lagi,” ungkap Salman. (Haryono/ds)

Berita Terkait

News Update