DEPOK (Pos Kota) - Kasus penyanderaan warga sipil di Papua yang dilakukan oleh gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak dapat diselesaikan secara militer, namun dapat diselesaikan hanya dengan cara pendekatan. Hal tersebut diutarakan langsung Ketua Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GMPI) Habelino Sawaki. "Selama 50 tahun militer Indonesia untuk menghentikan gerakan separatis yang dilakukan oleh OPM sudah tidak ada pengaruh. Jalan satu-satunya menyelesaikan konflik adalah pendekatan berdialog,"ujarnya ketika jadi pembicara di acara Talk Show "Meretas Konflik di Tanah Papua", di Auditorium Juwono Sudarsono (AJS) Fisip UI, Kota Depok, Kamis (16/11). Berdasarkan dari kaca mata Habelino sebagai putra asli Papua, konflik yang terjadi di Tembaga Pura berdasarkan keterangan polisi adalah berasal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun pemahaman pelaku bukan dari KKB namun murni dari OPM bergeser dari Puncak Jaya, Puncak Nambo, dan lalu ke Tembaga Pura. "Dalam penyelesaian konflik ini tokoh agama gereja sudah angkat tangan. Selama negosiasi tidak ada, semua rugi tidak hanya masyarakat saja, tapi dampaknya juga ke tentara dan Brimob,"tutur pria yang tengah mengikuti pendidikan S3 Antropologi di Universitas Indonesia. Sedangkan istilah penyanderaan yang diutarakan kepolisian, sebenarnya lanjut Habelino tidak ada penyanderaan hanya pelarangan meninggalkan kampung. "Kasus ini perlu ditangani secara arif dan bijak. Tidak ada penyanderaan namun hanya dilarang meninggalkan kampung. Selain itu tidak hanya warga Papua asli saaja, namun ada warga pendatang yang diamankan juga,"ungkapnya. Habelino menambahkan untuk saat ini yang paling dibutuhkan adalah penyelesaian masalah dengan hati jernih. Akar persoalan masalah hanya karena uang. "Tembaga Pura bisa diibaratkan sebagai 'Las Vegas' di Papua. Ada penambangan Freport juga. Namun kesejahteraan warga sekitar kurang diperhatikan,"tambahnya. Habelino berharap kepada Presiden Joko Widodo dapat menekan bawahannya dapat berjalan seirama dan sekata. "Presiden juga harus memikirkan infrastruktur yang dibangun di Papua agar tidak sia-sia,"tutupnya. (Angga)

Penyanderaan Warga di Papua Harus Diselesaikan dengan Dialog
Kamis 16 Nov 2017, 16:46 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

PKL Pasar Sentiong Tuntut Pemkab Tangerang Sediakan Tempat Layak Berjualan
Jumat 11 Jul 2025, 22:27 WIB
JAKARTA RAYA
Usut Kematian Diplomat Kemenlu, Polisi Periksa Organ Dalam Korban
11 Jul 2025, 21:54 WIB

JAKARTA RAYA
Pemkot Tangerang Diminta Gibran Petakan Titik Banjir di Kali Angke
11 Jul 2025, 21:44 WIB


JAKARTA RAYA
Pemkab Bogor Kaji Kebijakan Masuk Sekolah 06.30 WIB sebelum Diterapkan
11 Jul 2025, 21:21 WIB

JAKARTA RAYA
Data Konsumen Dibobol, Ninja Xpress Pastikan Paket Asli Tetap Dikirim
11 Jul 2025, 21:13 WIB

OTOMOTIF
6 Plus Minus Yamaha Aerox yang Wajib Diketahui Sebelum Dipakai Setiap Hari
11 Jul 2025, 21:12 WIB


Nasional
Berapa Gaji Karyawan PT SUAI Subang? Simak Persyaratan Lengkap dan Profil Perusahaan di Sini!
11 Jul 2025, 20:56 WIB

Nasional
Jawaban Tepat Kontribusi Unik Anda untuk Voluntrip Pengabdi Muda 13 Lombok Labuan Bajo
11 Jul 2025, 20:45 WIB


JAKARTA RAYA
2 Tersangka Ditangkap dalam Kasus Akses Data Ninja Xpress secara Ilegal
11 Jul 2025, 20:33 WIB

JAKARTA RAYA
Pelamar PPSU Diminati Banyak Sarjana, Pramono: Kami Tidak Bedakan
11 Jul 2025, 20:12 WIB

JAKARTA RAYA
Kawal Arah Kebijakan Kota Bogor DPRD Kota Bogor Terima Draft RPJMD dan Mulai Pembahasan 4 Raperda
11 Jul 2025, 20:07 WIB


JAKARTA RAYA
KAI Layani 862 Ribu Penumpang LRT Jabodebek dengan Ketepatan Waktu Mencapai 99,96 persen
11 Jul 2025, 19:40 WIB


JAKARTA RAYA
Kelurahan Kebon Jeruk Terima 6 Petugas PPSU, Diuji Bersihkan Gorong-Gorong
11 Jul 2025, 19:26 WIB

JAKARTA RAYA
Pencuri Uang Rp300 Juta Modus Ban Kempes di Depok Ditangkap Warga
11 Jul 2025, 19:18 WIB

