Hanya 5 Tahun Sekali, Jokowi: Jangan Sampai Perhelatan Politik Menjadikan Kita Tidak Rukun

Kamis, 16 November 2017 14:08 WIB

Share
Hanya 5 Tahun Sekali, Jokowi: Jangan Sampai Perhelatan Politik Menjadikan Kita Tidak Rukun
JAKARTA (Pos Kota) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa keragaman suku, agama, adat istiadat, budaya Indonesia merupakan kekayaan yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, hal ini patut disyukuri, dan jangan karena, misalnya perhelatan politik, karena pilihan Bupati, pilihan Wali Kota, pilihan Gubernur, atau pilihan Presiden, menjadikan kita tidak rukun. “Sudahlah, kalau saya sampaikan ke siapapun, yang namanya pemilu, pilih pemimpin yang baik, coblos, sudah, setelah itu rukun kembali,” pinta Presiden Jokowi saat bertatap muka, bersilaturahim, dan berkenalan dengan para kepala suku/lembaga adat seluruh indonesia di Istana Bogor, Kamis (16/11/2017) pagi. Presiden Jokowi yang saat itu mengenakan pakaian adat Betawi meminta, jangan sampai dibawa bertahun-tahun suasana Pemilu masih ada, kebencian diangkat-angkat terus. Lupa bahwa kita ini adalah saudara sebangsa dan setanah air. Ia mengingatkan, bahwa perhelatan politik hanya lima tahun sekali, entah pemilihan Gubernur, entah pemilihan Bupati, pemilihan Wali Kota, pemilihan Presiden. “Sudahlah, pilihlah pemimpin yang terbaik, setelah itu sudah, kita rukun kembali,” ucap Presiden seraya mengemukakan, kita kadang-kadang terbawa oleh perasaan-perasaan. “Sudahlah. Terus kita jaga kerukunan persaudaraan yang ada,” tutur Presiden Jokowi. SIAP FASILITASI Dalam awal pidatonya, Presiden Jokowi mengaku sangat senang sekali bisa bertatap muka, bersilaturahim, dan berkenalan dengan para kepala suku/lembaga adat seluruh indonesia. Kepala Negara juga mengaku sangat menghargai sekali apa yang sudah dilakukan, diupayakan, oleh para kepala suku/lem baga ada, dalam merawat, dalam menjaga, dalam memelihara adat istiadat, budaya yang ada di daerah masing-masing. Pemerintah, lanjut Presiden, siap memfasilitasi setiap hal-hal yang berkaitan dengan adat istiadat, budaya, dengan renovasi-renovasi rumah-rumah adat. “Jangan sampai kita kehilangan akar budaya kita, karena kekayaan itulah nanti yang akan bisa mensejahterakan negara dan bangsa Indonesia,” tutur Presiden Jokowi. Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (setkab/sir)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar