Waria Mengaku Tidak Aman di Taman Lawang

Jumat 07 Mar 2014, 18:42 WIB

SENEN (Pos Kota) - Puluhan teman seprofesi korban penusukan Apri Aprizal,28, alias Shella seorang waria (Wanita-pria) mendatangi kamar jenazah RSCM di Jalan Dipenegoro, Jakarta Pusat, Jumat (7/3) petang. Shinta,24, salah satu teman korban, menuturkan kedatangannya bersama teman-teman ke rumah sakit sebagai rasa solidaritas terhadap korban, meski baru mengenal korban empat bulan lalu. "Meski saya kurang kenal dekat sama korban, tapi saya sangat terpukul saat mendengar Shela ditikam orang, dia emang orang baru, dan empat bulan lalu datang dari Batam langsung bergabung dengan kami-kami ini yang seprofesi," papar Shinta. Menurut waria Karawang ini di kawasan tempat dibunuhnya Shella di kawasan Latuharhari, Menteng, tergolong rawan kejahatan. Mereka juga sering dipalak oknum dan kadang preman yang sengaja datang ke taman itu. Karena kawasan itu selain rawan pemalakan oknum, juga tidak aman bagi waria untuk mencari nafkah. Karena rawannya kawqasan tersebut hingga membuat dirinya enggan mangkal di pinggir rel, Ratuharhari. "Siapa sih yang nggak tahu kawasan Latuharhari.? Suka banyak mangkal waria yang mencari sesuap nasi, akibat kawasan itu sudah tidak nyaman lagi membuat waria pindah lokasi," kilah Shinta. Shella ditemukan tewas dengan luka tusuk di dada sebelah kiri tembus jantung sekitar pukul 01:00, namun hingga saat ini petugas gabungan dari Polsek Menteng dan Polres Jakarta Pusat masih mengejar pelaku yang di ketahui dua orang menggunakan sepeda Motor. "Diduga ini motifnya dendam, mungkin pelaku pernah kencan dengan si korban, mungkin apa pernah kecewa atau pernah disakiti si korban," ujar Kapolsek Gunawan.(Silaen) Teks photo: Waria solidaritas melayat temannya yang tewas ditikam pria di Menteng.(Silaen)


News Update