Kalangan Pelawak Kehilangan, Jenazah Jojon Dimakamkam di Bogor

Kamis 06 Mar 2014, 14:27 WIB

BOGOR (Pos Kota) - Ratusan pelayat dari kalangan selebritis memadati rumah duka di Jalan Puri Pangeran No. 3 Imperial Golf Estate, Sentul City, Bogor Kamis (6/3) siang. Para artis, kerabat dan warga datang guna memberikan penghormatan terakhir bagi pelawak Jojon. Pelawak senior yang lahir di Karawang pada 5 Juni 1947 dengan nama Djuhri Masdjan, 66,  meninggal dunia akibat sakit. Usai disholatkan sekitar pukul 12.30, jenasah lalu dibawa ke TPU Blender untuk dimakamkan. Miing Gumelar yang datang kerumah duka mengaku, banyak kenangan sejak bersama almarhum dari tahun 1989. Miing menuturkan, sejak masih di group Bagito sebelum akhirnya terjun ke dunia politisi, ia sudah dekat dengan almarhum. "Kesetiaan atas profesi, konsisten dengan konsep lawakannya, adaptasi dengan perubahan jaman, tidak sombong ke yunior walau sangat senior serta memiliki pribadi yang baik. Itu yang saya tahu tentang almarhum,"kata politisi PDI-Perjuangan ini di rumah duka. Mantan calon Walikota Tangerang ini mengaku, terakhir bertemu almarhum tahun 2013. Saat itu dirinya menjadi penonton saat jojon tampil melawak. Almarhum adalah guru saya. Dia memberikan banyak ilmu, bagaimana cara melawak yang menghibur. Almarhum memberi saya ilmu, bagaimana cara bertahan, mengover lawakan hingga bagaimana cara mencounter lawakan teman. "Dia guru yang baik. Dia mengajarkan saya banyak hal. Saya baru tahu tadi pagi kalau beliau sudah meninggal,"kata Tukul Arwana dirumah duka di Jalan Puri Pangeran No. 3 Imperial Golf Estate, Sentul City, Bogor. Tukul mengaku, terakhir ketemu dengan almarhum saat puasa. Almarhum menjadi bintang tamu spesial lebaran diacara "Bukan Empat Mata". Tukul mengaku, sangat kehilangan sosol almarhum. Pelawak senior Jojon meninggal dunia di RS Premier Jatinegara. Almarhum tiba di rumah duka dengan diiringi artis nasional dan kerabat. Pelawak yang khas dengan kumis dan celana yang dipakai hingga perut ini, meninggal akibat serangan jantung. Menurut informasi dirumah duka, almarhum memiliki nama asli Djuhri Masdjan. Almarhum lahir di Karawang pada 5 Juni 1947. Pentolan Srimulat dan Mandra mengaku kaget saat mendengar kabar meninggalnya almarhum. (yopi/sir)

News Update