ADVERTISEMENT
Jumat, 21 Februari 2014 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) - Para trader gas seharusnya memberi kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur gas. "Selama ini broker yang mendapatkan gas dari Pertagas (anak usaha Pertamina) (Persero) tidak pernah mengembangkan infrastruktur gas," kata Kepala Pengajian Energi Universitas Indonesia (UI), Iwa Garniwa, Jumat (21/2). Padahal bisnis gas yang baik harus sejalan dengan pembangunan infrastruktur gas. Selama ini PGN banyak mengembangkan infrastruktur gas di Indonesia. Sedangkan jaringan pipa yang dimiliki Pertagas merupakan warisan dari induknya, Pertamina. Beberapa proyek pipanisasi gas bumi yang harusnya diselesaikan Pertagas sampai saat ini juga tak beres. Contohnya adalah pipanisasi Gresik-Semarang. Padahal Pertamina memenangkan tender pembangunan pipa Gresik-Semarang itu pada 2006 silam. Namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda akan dibangun. Agar infrastruktur gas tersebut bisa dibangun dan dikelola dengan maksimal akan lebih bagus, jika PGN segera mengakuisisi Pertagas. Pertamina sebagai induk dari Pertagas, sudah tak perlu lagi mengurusi hilir gas dan fokus pada upaya untuk menaikkan lifting minyak. "Saya setuju, PGN mengakuisisi (ambil alih) Pertagas. Biarkan Pertamina konsentrasi di minyak. PGN masuk ke Pertagas agar bisa fokus membangun infrastruktur gas, " ujarnya. Ia berharap biarkan perusahaan BUMN punya core bisnis masing-masing. Bukan malah mendorong PGN diakuisisi Pertamina. Itu jelas bukan penyelesaian yang cerdas,” kata Iwa. (setiawan/d)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT