DPRD DKI Merasa Dilecehkan

JAKARTA (Pos Kota) - DPRD DKI merasa dilecehkan dengan pernyataan  PT Jakarta Monorel (JM). "Kalau diundang tidak datang, jangan mentang mentang dekat dengan Jokowi terus bisa seenaknya menolak tanpa alasan yang jelas," ujar Anggota C DPRD DKI, Ahmad Husein Alaydrus, Jumat (21/2). Politisi Partai Demokrat ini mengatakan  alasan monorel tidak bisa berhubungan langsung dengan DPRD, tidak masuk akal. Menurutnya, PT JM harus memahami saat berhubungan dengan Pemprov DKI Jakarta, itu berarti berhubungan dengan DPRD juga. "PT JM ini paham organisatoris tidak? Terlalu bodoh, jika dia bilang, bekerjasama dengan DKI hanya dengan pemprov saja, tapi tidak dengan DPRD, itu melecehkan namanya," ujarnya. Ketua Komisi B DPRD DKI, Selamat Nurdin, mengaku sempat memanggil PT JM karena pembangunan monorel tidak kunjung dimulai. Bahkan, surat panggilan sudah dilayangkan sebanyak tiga kali. Lewat panggilan itu, DPRD meminta PT JM memberikan penjelasan secara gamblang. Karena aspek ekonomi seperti tarif yang belum mendapat titik terang. "Lalu sejauh mana itu bisa mengcover investasinya. Cukup atau kurang?" kata Selamet. Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakarta Monorail, John Aryananda, mengaku tidak datang karena panggilannya terlalu mendadak. Selain itu, semua direksi juga tidak bisa hadir. Sehingga memilih untuk tidak datang. "Saya secara pribadi baru melihat undangan satu kali. Pada saat itu jam 2 siang dan diminta untuk bertemu hari itu juga. Saya ada tapi beberapa direksi kami tidak ada," kata John. John memastikan dia sudah memberikan surat balasan ke DPRD DKI Jakarta soal ketidakhadirannya itu. Sementara alasan lainnya adalah karena PT JM meminta didampingi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Pekerjaan kami itu dengan Pemprov DKI. Seharunya kalau dipanggil DPRD harus didampingi oleh Pemprov DKI juga. Kami tidak bisa menjelaskan sendiri kepada DPRD," tandasnya.(guruh/yo)