ADVERTISEMENT

Soal Relokasi, Warga Kampung Pulo Mulai Melunak

Rabu, 12 Februari 2014 22:30 WIB

Share
Soal Relokasi, Warga Kampung Pulo Mulai Melunak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JATINEGARA (Pos Kota) - Rasa pesimisme Wagub Ahok terhadap penanganan banjir di Kampung Pulo, tampaknya segera berubah optimis. Pasalnya, warga di bantaran Kali Ciliwung yang dulu ngotot tidak mau dipindah, kini mereka mulai melunak dan bersedia diajak menengok Rusun Komarudin, calon tempat relokasi, Rabu (12/2). Sekitar 90 warga dari RT 13 RW 03 Kampung Pulo Rabu pagi menuju rusun menumpang dua unit bus 'Enjoy Jakarta' yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta. Keberangkatan mereka dilepas Walikota Jakarta Timur Krisdianto. Mereka ditemani Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, Camat Jatinegara Sofyan Taher, Kordinator Normalisasi Waduk dan Sungai, HR Heryanto, dan lainnya. Sesampainya di blok D Rusun Komarudin, mereka melihat tiap unit dengan rasa senang. Contohnya, Anton,49 dari RT 13 RW 03 mengatakan, tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain pindah ke rusun. Pascabanjir di Kampung Pulo, tempat tinggalnya hancur dan hingga saat ini masih penuh lumpur. "Kalau saya bisa tinggal di situ, alhamdulilah," ujar ayah dari dua anak usai melihat rusun. Heryanto yang ditunjuk Wagub Ahok sebagai Kordinator Normalisasi Waduk dan Sungai, mengatakan sebaiknya warga yang tinggal di bantaran bersedia direlokasi ke rusun. "Ini demi keselamatan jiwa dan raga karena bantaran yang dijadikan hunian itu jika kebanjiran sangat berbahaya, kedalamannya sampai lima meter," ujar Heryanto bersama sejumlah instansi terkait menyempatkan diri berkeliling di Kampung Pulo. Lurah Bambang dan Heryanto menjelaskan penghuni di bantaran sekitar 800 keluarga. "Sebagian sudah bersedia direlokasi, namun yang lainnya masih ngotot bertahan. Kami akan terus sosialisasikan agar semua bersedia dipindah, lalu normalisasi Kali Ciliwung bisa berjalan lancar," kata Pak Lurah. Heryanto menambahkan seandainya bantaran sudah kosong dari bangunan, maka kali dilebarkan 60 meter, masing-masing dari sisi kanan dan kiri diambil 30 meter. Jadi, hunian di bantaran yang tak lebih dari 40 meter di bibir sungai harus dikosongkan untuk normalisasi," kata Heryanto. Kepala Dinas PU DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan menjelaskan bahwa normalisasi sungai disertai relokasi hunian, bertujuan mengatasi banjir di Ibukota. "Kali Ciliwung yang mudah meluap itu akan diturap atau dibikin tanggul di sisi kanan dan kiri," katanya. Seandainya relokasi warga dan normalisasi sungai dapat direalisasi maka akan membuat Wagub Ahok merasa bangga. Sebelumnya, ia sempat pesimis dan pernah menyatakan sampai kiamat, masalah banjir Kampung Pulo tak bisa diatasi, kalau warga tidak mau ditata pemerintah. (Joko) Teks Foto: Kordinator Normalisasi Waduk dan Sungai, HR Heryanto (paling kanan) sedang berdialog dengan warga Kampung Pulo, Jaktim, usai melihat Rusun Komarudin. (Joko)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT