ADVERTISEMENT
Jumat, 7 Februari 2014 14:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) - Jelang pesta demokrat akan dilaksanakan tiga bulan lagi, dalam pemilihan calon Legislatif (Caleg), Polri bersama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar simulasi pengamanan pemilu di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/2) pagi. Simulasi dilakukan jajaran Polda Metro Jaya sebagaimana real dalam antisipasi massa yang bertindak anarkisme saat pemilu hingga antisipasi adanya serangan bom. Simulasi ini juga disambut positif oleh Ketua Bawaslu, Muhammad, di lokasi. Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh jajaran kepolisian cukup positif. Dimana pemilu yang akan berlangsung pada 9 April 2014 nantinya potensi gesekan akan mungkin saja terjadi, untuk mencegah itu pihak kepolisian melakukan simulasi pemilu. Namun bukan dari pihak kepolisian saja yang harus menciptakan keamanan dalam pemilu nanti, peran masyarakat juga harus ikut campur tangan. "Langkah yang dilakukan pihak kepolisian dalam simulasi pemilu ini cukup positif. Tapi keamanan dari pemilu nantinya semua ada ditangan masyarakat," ujar Muhammad. Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, menerangkan jajaran kepolisian melakukan simulasi pemilu yang dilakukan di Bawaslu nantinya akan dilakukan di tempat lainnya, seperti, Gedung DPR dan MPR , Mahkamah Konstitusi (MK). Simulasi yang dilakukan oleh jajaran pihak kepolisian ini guna mencegah tindakan anarkisme. Rikwanto menuturkan dalam simulasi pemilu mengerahkan 1.000 anggota pihak kepolisian yang terdiri dari pihak Sabhara, Brimob, intelijen sudah terlatih. "Kita lakukan simulasi ini guna mengantisipasi tindakan anarkisme dalam pemilu 2014. Namun kondisi dalam menciptakan keamanan itu semua berada di tangan masyarakat dalam mensukseskan pemilu," tegas Rikwanto. Proses simulasi pemilu yang dimulai pukul 08:30 hingga 09.30. Simulasi berawal dari kedatangan massa yang mendemo Bawaslu. Ratusan warga datang dengan membawa poster yang bertuliskan 'Bubarkan Bawaslu', selain itu massa juga membawa kayu, dalam melakukan orasi penolakan dalam pemilu. Orasi yang dilakukan massa tersebut dimulai dengan melakukan orasi, tidak lama berselang orasi juga berlangsung memanas. Dalam simulasi itu kepolisian yang berusaha membubarkan massa, namun massa semakin beringas hingga polisi menurunkan 4 anjing guna membubarkan massa. Namun hal itu juga tidak kunjung membubarkan hingga pendemo melemparkan petasan. Aksi massa yang semakin beringas serta melakukan pembakaran, polisi kemudian menurunkan anggota dalmas, dan menembakkan gas air mata menyemprotkan air dari mobil water cannon, serta mengambil alih pengamanan gedung Bawaslu dari massa yang terus beringas. (silaen/sir)Teks Gbr- Petugas Polda Metro Jaya melakukan simulasi pengamanan pemilu.(silaen)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT