ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TANGERANG (Pos Kota) - Petugas keamanan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dari PT Angkasa Pura II bersama pihak kepolisian dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta melakukan operasi taksi gelap , Rabu (5/2). Upaya ini untuk menekan aksi kriminalitas di bandara tersebut. Hasilnya, selama tiga hari 101 taksi gelap terjaring. Sebelumnya, diketahui Wakil Dubes Brunei Dararussalam untuk RI Ahmad Nasri Abdullah Latif kehilangan tas-nya saat berada di Terminal 2. Informasi yang didapat, pelaku yang menggeser tas sudah teridentifikasi melalui CCTV. Bahkan gambar wajah pelaku jelas dan masih dikejar polisi. Pelaku diketahui melakukan aksinya tidak sendiri. Dalam rekaman CCTV itu diketahui, ada pelaku yang bertugas menggeser tas dan ada pelaku yang mencoba mengalihkan pandangan si korban. Mereka biasa melakukan aksinya di public area, seperti di dekat Lift. Menurut General Affair Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan dengan melakukan operasi terhadap taksi gelap, akan mengurai tindak kriminalitas di public area bandara. “Ya ini bagian dari menekan tindak kriminalitas di sini,” terangnya. Yudis mengatakan, dengan melakukan operasi terhadap taksi tidak resmi, masyarakat pengguna jasa penerbangan diharapkan untuk mengenali ciri-ciri taksi resmi. “Misalnya harus ada nomor lambung di taksinya. Karena kalau taksi itu tidak ada stiker Soekarno-Hatta International Airport (SHIA), sudah dapat dipastikan tidak resmi, meskipun merk taksinya jelas, ” tuturnya. Apalagi, kata dia, jika ada sopir taksi yang langsung menyodorkan tarif sewa tanpa menggunakan argo. “Misalnya langsung ‘ditembak’ atau ‘diborong’ itu sudah tidak benar. Untuk itu kami melakukan razia ini,” jelasnya. Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Bram Bharoto Tjiptadi menambahkan, operasi itu dilakukan sejak Senin (4/2) hingga tiga minggu mendatang. Hasil dari operasi tersebut sejak hari Senin hingga Rabu, telah berhasil menjaring 101 taksi gelap. Menurut Bram, penertiban ini dilakukan untuk meminimalisir tindak kejahatan di bandara dan sebagai tindak lanjut dari banyaknya keluhan yang masuk ke pengelola bandara terkait dengan keberadaan taksi gelap tersebut. "Banyak sekali keluhan masyarakat terkait taksi gelap ini," kata Bram. (maryoto/yo)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT