ADVERTISEMENT

Angkatan 98: SBY Jegal Rizal Ramli Jadi Capres

Rabu, 29 Januari 2014 18:06 WIB

Share
Angkatan 98: SBY Jegal Rizal Ramli Jadi Capres

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Kandidat calon presiden (capres) Konvensi Rakyat, Dr Rizal Ramli, saat ini sedang menjadi target politik Presiden SBY untuk dihabisi melalui jalur hukum. Rizal dianggap sebagai ancaman berbahaya. "Usaha menjegal Rizal Ramli ini juga dilakukan untuk menghambat peluang Rizal Ramli yang saat ini maju sebagai calon presiden hasil Konvensi Rakyat. Karena SBY dan keluarga merasa terancam kalau Rizal Ramli sampai menjadi presiden," kata tokoh aktivis mahasiswa Angkatan 98 yang juga aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Ahmad Kasino, di DPR, Rabu (29/1). Ia melihat ada gelagat seperti itu. Bukan saat ini saja Rizal Ramli ditekan oleh SBY hanya karena Rizal Ramli bersikap kritis dan mengatakan apa yang benar.  "SBY mulai mengembangkan gaya otoriter," tandas Ahmad Kasino. Menurutnya, SBY dan keluarga Cikeas khawatir dan sangat cemas kalau pasca pemerintahannya nanti yang menjadi presiden adalah tokoh kritis seperti Rizal Ramli. Sebab dalam kurun waktu hampir 10 tahun pemerintahan SBY sangat banyak kasus korupsi yang terjadi, dan SBY sangat cemas dan khawatir kalau kasus-kasus tersebut diungkap dan bisa menyeret nama dan keluarganya sampai ke pengadilan. "SBY mau pengganti dirinya adalah orang yang dia percaya, yang tidak akan mengutak-atik kasus-kasus korupsi selama pemerintahannya," ujar Ahmad Kasino. Pengamat politik I Gede Permadi Sandera menambahkan, SBY telah mengembangkan cara-cara berpolitik yang tidak sehat, padahal perbedaan pendapat dalam demokrasi adalah hal yang biasa dan lumrah. Cara SBY meredam atau menjegal lawan politiknya dalam hal ini Rizal Ramli sangat khas dan ala SBY yaitu dengan melalui somasi. "Ini baru pertama kalinya di dunia ada seorang presiden mensomasi warga negara biasa," ungkapnya. (winoto/yo)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT