ADVERTISEMENT

Abdul Basit, Relawan Banjir yang Kenyang Dimarai Korban Banjir

Selasa, 21 Januari 2014 20:34 WIB

Share
Abdul Basit, Relawan Banjir yang Kenyang Dimarai Korban Banjir

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MENJADI relawan yang turut membantu warga korban banjir di wilayah Jakarta Timur, dibutuhkan fisik yang tangguh. Setiap hari berbasah-basahan, dan menghadapi warga yang sedang terkena musibah memang harus ekstra sabar. Adalah Abdul Basit, satu relawan di PMI Jakarta Timur. Dia bersama ratusan relawan lain, bergantian membantu warga korban banjir. Dua belas hari sudah berendam dalam banjir, tentu dibutuhkan tenaga yang prima. Belum lagi cuaca yang masih mungkin akan hujan sehingga belum pasti akan selesai tugasnya. “Kita membantu, tetapi tak jarang malah dimarahi,” kata karyawan bengkel ini. Tetapi, segala risiko yang ditanggungnya itu sudah diperkirakan. Sehingga, kendala dan risiko itu tak menyurutkan langkah untuk terus dan tetap membantu sesama. “Selain warga yang kita evakuasi, juga sudah ada sekitar 10 bayi yang kita bantu keluar dari banjir,” katanya. Yah, Abdul Basit bersama rekan-rekannya memang beberapa kali mengevakuasi bayi dari tengah genangan. Mereka umumnya terhebak banjir karena sebelumnya menunggu rumah bersama orangtuanya. Namun, ketika air meninggi dan arus kuat, mereka kemudian meminta bantuannya. Bergabung dengan relawan PMI Jakarta Timur sejak 2005, Abdul Basit kini dipercara menjadi koordinator suka rela (KSR) PMI Jakarta Timur. Kecintaan akan tantangan dan bisa membantu orang lain menumbuhkan kelegaan yang sulit diceritakan. “Niatnya menolong. Tetapi, tak jarang malah kita dimarahi atau dicela,” katanya. Pemuda 33 tahun ini menceritakan saat membantu distribusi makanan, ada juga kadang warga yang marah karena tidak kebagian atau dituding yang macam-macam. Begitu pun saat evakuasi, perahu hanya terbatas, terkadang warga marah karena berebut lebih dulu diangkut ke perahu. “Harus sabar memang. Tapi, inilah suasananya. Semoga saja banjir cepat surut dan kehidupan warga bisa kembali normal,” katanya sambil pamit untuk membantu distribusi lagi. (chotim/d) Teks: Abdul Basit saat melakukan aksi heroic mengevakuasi bayi dari musibah banjir di Cipinang Melayu. (chotim)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT