BBM Naik, Penduduk Miskin Naik 0,14 Persen

JAKARTA (Pos Kota)- Angka kemiskinan penduduk Indonesia pada triwulan ketiga tahun 2013 ternyata mengalami peningkatan 0,14 persen dari  11,33 persen menjadi 11,47 persen. Beberapa faktor yang menjadi penyebab antara lain kenaikan harga BBM, krisis ekonomi dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Utamanya saat pemerintah mengambil kebijakan menaikan harga BBM, ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap kenaikan angka kemiskinan penduduk,” papar Menko Kesra Agung Laksono pada refleksi awal tahun 2014 Kemenko Kesram kemarin. Diakui Agung sebenarnya pemerintah telah mengantisipasi kondisi tersebut dengan meluncurkan kebijakan bagi masyarakat miskin. Misalnya dengan penyaluran BLSM, beras untuk rakyat miskin dan beasiswa miskin. “Tetapi kenaikan angka kemiskinan hanya bisa ditekan lebih rendah dan nyatanya tidak bisa dihindari,” lanjutnya. Program perluasan proteksi social (P3S) diakui telah menyelamatkan jutaan penduduk dari keterpurukan. Minimal dalam hal penyediaan pangan dan pendidikan. “Kita tidak bisa membayangkan jika saja tidak ada P3S berapa angka kemiskinan kita pada akhir 2013 lalu,” tukas Agung. Untuk menekan angka kemiskinan lebih rendah lagi pada 2014, pemerintah dikatakan Agung akan terus meningkatkan dan memperluas cakupan program penanggulangan kemiskinan. Seperti melanjutkan BLSM, raskin, PNPM dan sebagainya. Targetnya, angka kemiskinan bisa diturunkan dibawah angka 10 persen. Meski target 10 persen cukup berat, Agung optimis pemerintah Indonesia bisa melakukannya. Mengingat pada 2014 dimana Indonesia tengah menghadapi momen politik, diharapkan membuka peluang usaha lebih luas bagi masyarakat. “Kan bisa ada pesanan spanduk, kaos parpol, dan atribut kampanye lainnya. Dan itu tentu sebuah peluang usaha yang bisa meningkatkan kesejahteraan penduduk,” pungkas Agung. (inung/d)