Gubernur Jatim Minta Pemerintah Pusat Stop Impor Tembakau

Selasa 31 Des 2013, 22:50 WIB

SURABAYA(Pos Kota)-Gubernur Jatim Soekarwo mendesak pemerintah pusat menghentikan impor tembakau. Ini jika pemerintah pusat tahun depan benar-benar berencana menandatangani aksesi Framework Convention On Tobacco Control (FCTC). Alasannya, itu perlu dilakukan demi adanya kepastian hukum dan keadilan bagi petani tembakau dalam negeri. Pernyataan keras itu disampaikan Pakde Karwo menanggapi polemik kengototan Menteri Kesehatan yang ingin Indonesia segera menandatangani aksesi FCTC dengan pertimbangan kesehatan semata, tanpa memikirkan dampak sosial dan ekonomi yang diderita puluhan juta masyarakat khususnya petani tembakau di Jatim. "Secara prinsip saya mendukung alasan dunia kesehatan. Tapi kalau impor tembakau 52 juta ton per tahun dibiarkan, itu jelas tidak fair. Aturan itu jangan dibuat abu-abu, karena itu pemerintah harus jelas dan tegas agar masyarakat punya kepastian dan keadilan. Namun akhir dari sebuah konflik itu haruslah kemanfaatan," tegas Pakde Karwo. Menurut dia, baik Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan juga keberatan dengan aksesi FCTC. Sebab devisa yang dihasilkan dari keberadaan industri rokok dan olahan tembakau lainnya cukup banyak. Apalagi dari sisi pertanian, tanamanan tembakau juga menjadi mata pencaharian utama puluhan juta petani. "Di Jatim ada sekitar 4,1 juta orang yang hidupnya bergantung pada tanaman tembakau dan industri rokok, mereka juga siap meluruk Jakarta meminta keadilan supaya nasibnya diperhatikan pemerintah," tukasnya.(nurqomar) Gubernur Jawa Timur Soekarwo


Berita Terkait


News Update