ADVERTISEMENT

2 Siswa SMK Terlibat Pembacokan Dibui

Selasa, 31 Desember 2013 21:24 WIB

Share
2 Siswa SMK Terlibat Pembacokan Dibui

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PURWAKARTA (Pos Kota) - Dua siswa  SMK swasta di Purwakarta, Jawa Barat, dibui di sel Polres Purwakarta. Keduanya ditahan dan ditetapkan tersangka terkait keterlibatan pembacokan siswa SMK YPK di Jembatan Sasak Beusi, Jl Basuki Rahmat, Kel Sindangkasih. "Ya, kedua pelajar terlibat pembacokan di Sasak Beusi itu sudah diamankan. Keduanya kini mendekam disel," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi, kepada Pos Kota, kemarin. Slamet menegaskan, pihaknya tak menolelir perilaku pelajar yang bertindak kriminal saat terlibat tawuran antar pelajar. Diketahui, para pelajar SMK di Purwakarta kerap membawa beragam senjata tajam dari mulai gaco (alat pengail es), pisau bahkan sampai samurai serta gir motor saat mereka terlibat tawuran. Sebelumnya Pos Kota memberitakan, Rizki Nugraha, 16, siswa Kelas X TKR 2 SMK YPK ambruk bersimbah darah disabet samurai dan gaco pada kepala dan paha sebelah kiri, Jumat (13/12) sore. Beruntung nyawanya tertolong setelah warga setempat membubarkan aksi pengeroyokan siswa SMK swasta yang berkampus di Simpang, Kel Nagri Kidul terhadap korban. Rizki menuturkan, insiden pengeroyokan tersebut terjadi sepulang dirinya sekolah. Menumpangi angkot 03 bersama belasan temannya, tiba tiba sopir angkot memberhentikan laju kendaraan dan menyuruh seluruh penumpangnya keluar karena mendapati sekelompok siswa SMK didepannya. "Mereka membawa beragam senjata tajam. Kami dikeluarkan sopir dengan alasan sopir tak mau mobilnya rusak diamuk pelajar," ungkap Rizki. Kelompok SMK tersebut rupanya hendak tawuran dengan SMK lainnya tepat disekitar Sasak Beusi Jl Basuki Rahmat, namun nahas bagi Rizki dan teman temannya yang terkena getahnya. Mendapati belasan SMK YPK keluar angkot, mereka langsung menyerangnya. "Siang itu kami baru selesai UAS dan berencana pulang kerumah. Tapi malah diserang mereka," tandasnya. Nahas bagi Rizki, saat belasan temannya lolos dari kejaran, dia jatuh setelah dilempari batu batu dan dijerat tali dikalungi gir motor. Tak berhenti disitu, kelompok SMK menyerang membabi buta hingga menyabet samurai ke kepala dan gacu ke bagian paha."Saya bahkan mengenal satu dua orang yang menyerang,"katanya. Nyawa Rizki tertolong setelah warga ramai ramai membubarkan aksi bringas pelajar SMK tersebut. Rizki yang bersimbah darah dan tak berdaya kemudian dilarikan ke Klinik Annisa lalu dirujuk ke RSUD Bayu Asih karena lukanya cukup parah. Ayah korban Guntur, 40, meminta agar pelaku penganiayaan terhadap anaknya diproses secara hukum. "Karena prilakunya tak lagi mencerminkan pelajar tapi sudah menjelma menjadi monster yang sadis dan keji. Lebih baik dikeluarin dari sekolah dan diseret ke sel," pintanya. (dadan/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT