Tak Diijinkan Shalat Jum'at, Demo di KS Posco Ribut

Jumat 20 Des 2013, 17:13 WIB

CILEGON (Pos Kota) - Aksi unjuk rasa puluhan massa dari berbagai elemen masyarakat di depan gerbang PT Krakatau Posco, di Kelurahan Kubang Sari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Jum'at (20/12) berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi karena pihak PT Krakatau Posco tidak mengijinkan para pendemo untuk melakukan shalat Jum'at di masjid yang berada di dalam kawasan proyek. Satu petugas keamanan diketahui bernama Edi Salmun dilarikan ke rumah sakit akibat tertimpa pagar yang didorong pendemo. Karena aksi unjuk rasa tidak seperti yang diharapkan, aparat kepolisian langsung bertindak tegas dengan membubarkan aksi demo. Aksi unjukrasa di depan pintu proyek baja patungan PT Krakatau Steel dan PT Pohang Steel Company (Posco) ini mendesak pemerintah agar mengkaji ulang pembangunan PT Krakatau Posco. Massa pun menuntut agar warga Korea yang dipekerjakan di PT KS Posco diberikan tempat khusus agar tidak berbaur dengan masyarakat Kota Cilegon. "Kami minta warga Korea di Cilegon dilokalisir agar tidak merusak budaya Cilegon," terang Isbatullah Alibasa, koordinator aksi. Dalam aksi terebut para pendemo juga membawa stiker dan spanduk yang berisikan kecaman dan menolak kedatangan SBY, bahkan bendera Korea di injak-injak oleh para pendemo sebagai bentuk investasi warga Korea. "Pembakaran bendera ini bentuk protes kita terhadap warga Korea yang merusak budaya kita di Cilegon dan yang telah melakukan kekerasan terhadap warga Cilegon. Apalagi telah melarang kita melakukan salat Jumat di dalam PT krakatau Posco," ujar Isbatullah Alibasa. (haryono)

News Update