Gara-gara Ruhut, Partai Demokrat Dituding Rasis

Minggu, 8 Desember 2013 21:02 WIB

Share
Gara-gara Ruhut, Partai Demokrat Dituding Rasis
JAKARTA (Pos Kota) - Karena berprilaku  rasis yang  dilakukan Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, kepada pengamat politik, Boni Hargens saat talk show di TV One beberapa waktu lalu maka,  Partai Demokrat dianggap partai rasis. Terkait itu, para aktifis pun  meminta partai Demokrat  dicoret dari keikut- sertaan sebagai peserta pemilu. "Kita pastikan partai Demokrat sebagai partai rasis, dan kita menolak partai Demokrat untuk ikut pemilu 2014," ujar Boni Hargens, saat Deklarasi Gerakan Anti Diskriminasi (Granad), di Galeri Cafe TIM,  Cikini, Jakarta, Minggu (8/12). Secara tegas, Boni meminta Ruhut untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada publik. Prilaku  rasisnya dianggap tidak  saja menyerang dirinya secara pribadi, tapi etnis yang berbeda. Setelah resmi melaporkan Ruhut ke kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, kini pihaknya bakal mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meminta Ruhut dicoret sebagai peserta pemilu legislatif. "Kami juga akan mendatangi KPU untuk mencoret Ruhut dari pencalonan sebagai calon anggota lgislatif karena melakukan tindakan rasis," tegas Boni. Menyikapi aksi rasisme Ruhut ini, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Granad telah melaporkan ke berapa lembaga, antara lain, Polda Metro, Komnas HAM, berikutnya ke KPU dan rencana aksi demonstrasi ke Kantor DPP Demokrat. Peneliti Senior Indonesia Publik Institue, Karyono Wibowo, yang ikut mendeklarasikan Granad sangat kecewa dengan prilaku anggota DPR RI itu. Sebab katanya, stemen Ruhut  itu melanggar Pancasila sebagai azas negara. "Pernyataan Ruhut itu sangat bertentangan dengan persatuan Indonesia.  Prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial," kata Karyono geram. Selain itu, Karyono juga siap bersama Granad untuk ke KPU agar Ruhut dicoret jadi Caleg Demokrat dari Dapil I Sumatera Utarta. (Rizal/d)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar