ADVERTISEMENT

Mahfud MD: Parpol Harus Rekrut Kader Berkualitas

Jumat, 6 Desember 2013 18:36 WIB

Share
Mahfud MD: Parpol Harus Rekrut Kader Berkualitas

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Bakal calon presiden dari PKB Mahfud MK menyatakan, partai politik harus proaktif untuk merekrut kader-kader yang berkualitas, dan tak sekadar popularitas dan berduit. Ia melihat, matinya ideologi bukan masalah utama bagi parpol, itu malah membuat berbagai parpol dengan mudah bisa berkoalisi. “Partai harus mencari calon yang berkualitas itu suatu keharusan prioritas. Pemilu harus diperbaiki untuk menghasilkan legislator yang berintegritas dan kredibel,” kata Mahfud, di DPR, kemarin. Selain itu perlu adanya UU yang kuat untuk pengawasan dana kampanye oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPU). Perlu pengendalian agar kampanye dilakukan secara kolektif dan tidak jor-joran-berlebih-lebihan di daerah pemilihan masing-masing. Mahfud melihat ada yang menarik dalam gejala politik di Indonesia. Menurut dia, matinya ideologi politik  sebagai sesuatu yang positif, karena di dalam sejumlah Pilkada di daerah meski berbeda ideologi politik partai bisa berkoaliasi. “Misalnya PKS dengan PDS, meski di lain pihak muncul kenyataan bahwa partai kehilangan ideologinya, karena mengutamakan kemenangan dan kekuasaan, sehingga ideologi diabaikan,” tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. Dikatakan, jika partai sudah meninggalkan ideologi yang ditandai dengan dominannya kepentingan politik pribadi. Bahkan sesama anggita partai saling bersaing. Ia mempunyai pengalaman kasus yang ditangani Mahkamah Konstitusi, ada caleg sesama partai dicurangi oleh temannya sendiri. “Untuk itu sebenarnya matinya ideologi partai terjadi jauh sebelum keputusan MK tentang sistem pemilu proporsional terbuka suara terbanyak,” ungkapnya. Ada lagi yang menarik, fenomena politisi pindah-pindah partai itu kemudian dianggap sebagai hal yang biasa. Padahal kata Mahfud, hal itu merugikan partai karena seseorang tidak lagi mempunyai komitmen untuk memperjuangkan ideologi partai, karena setiap politisi bisa berpindah-pindah partai semaunya. “Jelas itu merugikan partai karena tak ada lagi komitmen untuk memperjuangkan ideologi partai,” ujarnya. (winoto/yo)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT