Tekan Gizi Buruk Pada Balita, Kemenkes Luncurkan Taburia

Kamis, 5 Desember 2013 20:34 WIB

Share
Tekan Gizi Buruk Pada Balita, Kemenkes Luncurkan Taburia
JAKARTA (Pos Kota)- Upaya menekan kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita, Kementerian Kesehatan segera meluncurkan program tambahan gizi Taburia. Program tersebut berupa pemberian zat berupa Taburia pada makanan anak, sehingga nafsu makan anak bisa menjadi lebih baik.
           “Taburia tak hanya membuat anak doyan makan. Zat yang sudah dikemas dalam sediaan tepung tersebut juga memberikan asupan gizi dan mineral yang lengkap untuk anak,” papar dr Kuwat Sri Handoyo, staf Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan ibu dan Anak Kemenkes, Kamis (5/12).
            Taburia sendiri dikatakan Kuwat sudah diuji coba pada sejumlah propinsi dengan responden bervariatif mulai dari anak hingga orang dewasa. Hasilnya cukup signifikan karena angka anak gizi buruk pada daerah uji coba menurun drastis.
            Karena itu Taburia lanjut Kuwat akan diproduksi massal untuk mendukung program penanganan gizi buruk pada balita. Terutama di wilayah-wilayah yang memiliki angka gizi buruk cukup tinggi seperti wilayah Indonesia bagian timur.
            Kuwat mengakui gizi buruk pada anak tak hanya disebabkan kemiskinan orangtuanya. Tetapi acapkali anak memang memiliki keluhan kurang suka makan.
            Karena itu dengan zat Taburia yang ditaburkan pada makanan balita, anak diharapkan memiliki rangsangan atau nafsu makan yang jauh lebih baik. Rasa Taburia itu sendiri hampir menyerupai cemilan ciki yang selama ini amat disukai anak-anak.
Program Taburia 2014 rencananya akan diberlakukan pada 11 propinsi dengan kasus gizi kurang tertinggi di Indonesia. Sasarannya adalah anak-anak usia 6 bulan (selepas ASI eksklusif) hingga usia 5 tahun. Kuwat memastikan bahwa Taburia dibuat tanpa bahan pengawet dan zt berbahaya lainnya sehingga dijamin bahwa penggunaan pada balita akan aman. (inung/yo)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar