Indonesia Miliki Potensi Besar Kembangkan Wisata Syariah

Senin 02 Des 2013, 15:50 WIB

JAKARTA (Pos Kota) -Krisis ekonomi yang sedang melanda negara-negara besar dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia miliki potensi besar untuk kembangkan Wisata Syariah. Dimana mode ekonomi ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak krisis keuangan serta meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. “Indonesia merupakan salah satu negara muslim terbesar di dunia. Selain itu, pertumbuhan kelas menengah yang kian bertambah juga menjadikan kemungkinan pengembangan wisata syariah semakin besar,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat peluncuran Gerakan Ekonomi Syariah (GRES)di Kawasan Silang Monas beberapa waktu lalu. Berdasarkan dengan fakta, bahwa selama 9 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi syariah sangat signifikan. Keberadaan ekonomi syariah penting untuk mengurangi kerentanan antara sistem keuangan dengan sektor rill, sehingga menghindari penggelembungan ekonomi ; keberadaan ekonomi syariah dapat menghindarkan pembiayaan yang bersifat fluktuatif ; dan keberadaan ekonomi syariah dapat memperkuat pengaman sosial. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar, baik dari segi ketersediaan pasar dan ketersediaan sumber daya yang akan dikembangkan.Sekitar 80% warga negara Indonesia beragama Islam. Artinya, 88% warga Indonesia sangat berpotensi untuk menjalankan wisata syariah. Sedangkan, untuk pasar wisatawan manca negara, Sapta menyebut bahwa pasar wisata syariah tidak hanya menyasar negara-negara Timur Tengah tapi juga negara seperti China dan Australia. “Biasanya, orang mengatakan bahwa segala sesuatu yang bernuansa syariah hanya berkutat pada permasalahan boleh dan tidak boleh serta halal dan haram. Hal ini dikarenakan masyarakat kita belum terbiasa terhadap hal-hal seperti itu. Padahal, wisatawan mancanegara biasanya sangat memperhatikan sertifikasi dari tempat mereka membeli makanan atau bahan makanan,”katanya. Sejauh ini, Kemenparekraf  bersama beberapa pihak terkait  sudah meyepakati pedoman wisata syariah, antara lain standar yang harus dipenuhi oleh hotel, restoran, biro perjalanan, pemandu wisata yang sesuai dengan kaidah syariah. Saat ini, pedoman tersebut telah berlangsung cukup efektif di hotel seperti penyediaan alat Sholat, petunjuk arah Sholat, penyediaan makanan bersertifikasi halal, dan lain-lain. (lina/sir)

News Update