ADVERTISEMENT

Urai Kemacetan, Underpass Akan Dibangun di Perempatan Mampang

Minggu, 1 Desember 2013 06:55 WIB

Share
Urai Kemacetan, Underpass Akan Dibangun di Perempatan Mampang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MAMPANG (Pos Kota) - Di persimpangan Mampang Prapatan di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, akan dibangun terowongan (underpass) untuk mengurangi kemacetan lalulintas. Hal ini terungkap pada acara peresmian Persimpangan Mampang yang merupakan kerja sama antara Pemprov DKI dan Japan International Cooperation Agency (JICA). "Kami mengucapkan terimakasih kepada PT Toyota Astra dan pemerintah Jepang yang diwakili JICA telah peduli dan memberikan bantuan pada Pemprov DKI dalam penanganan lalulintas," ujar Deputi Gubernur Bidang Transportasi DKI Jakarta, Soetanto Soehodo pada acara mitigasi kemacetan lalulintas dan peresmian Persimpangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11). Dijelaskan Soetanto pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan bantuan hibah sebesar 7.609.000 yen atau setara Rp 850 juta pada DKI untuk penanganan persimpangan di Mampang Prapatan ini. Persimpangan Mampang ini merupakan satu dari 30 titik simpang kritis yang belum diatasi. Pada akhirnya nanti, untuk mengatasi kemacetan di kawasan ini, Pemprov DKI akan membangun terowongan. Dengan adanya underpass tersebut, diharapkan akan sangat efektif mengurai kemacetan. Untuk itu diharapkan peranan pihak swasta untuk memberikan bantuan. Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Shigeru Ushio mengatakan, program penyempurnaan Persimpangan Mampang ini sebagai bentuk komitmen pemerintah Jepang dan pabrikan otomotif PT Toyota Astra yang turut andil untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta. "Setelah dilakukan riset dengan Dinas Perhubungan DKI, memang ada 33 titik simpang yang kritis. Simpang Mampang ini sebagai pilot project penanganan karena di sini memiliki tingkat kepadatan lalulintas yang cukup tinggi. Riset dan rekayasa teknis program ini dilakukan oleh JICA dan Dishub DKI," jelas Ushio. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menambahkan kemacetan lalulintas di ibukota selain disebabkan banyaknya kendaraan yang tidak sebanding dengan rasio jalan, juga disebabkan 30 titik persimpangan. "Secara bertahap, Pemprov DKI Jakarta mulai membenahinya dengan melakukan rekayasa lalulintas agar persimpangan itu tak lagi menimbulkan kemacetan parah, antara lain membuat underpass atau flyover. "Biaya rekayasa lalulintas dengan pembuatan underpass, flyover dan trotoar untuk rekayasa lalulintas ini dari APBD DKI dan masyarakat melalui corporate service responsibility (CSR)," tambah Sutanto. (Joko) Foto ilustrasi

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT