Kemenristek Terus Kembangkan Mobil Listrik

Rabu 27 Nov 2013, 08:08 WIB

JAKARTA (Pos Kota)-Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus mendorong agar masyarakat dan pemerintah daerah dan instansi lainnya mau menggunakan mobil listrik. Ini dimaksudkan selain untuk menghemat anggaran negara untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) juga untuk penyelamatan lingkungan. “Saat ini subsidi BBM hampir mencapai Rp 300 triliun yang 50 persen diantaranya dinikmati pemilk kendaraan pribadi,” kata Menristek, Gusti Muhammad Hatta ketika uji coba mobil listrik bersama Walikota Bandung, Ridwan Kamil, kemarin. Perlunya dukungan masyarakat dan pemerintah daerah untuk menggunakan mobil listrik agar kendaran ini bisa diproduksi secara masal sehingga harganya akan lebih terjangkau. Saat ini diakui pembuatan mobil listrik membutuhkan biaya besar karena sifatnya masih untuk pengembangan dan penyempurnaan. Pembuatan mobil listrik sendiri dengan cara mengintegrasikan 5 teknologi kunci, yakni pembuatan motor, baterai, control, platform dan sistem charging. Kemudian diintegrasikan lagi dengan teknologi standar seperti bodi, rem, lampu, ac, power steering dan sebagainya. Pengembangan mobil listrik ramah lingkungan memiliki tahapan atau TRL (Technology Readiness Level). Mengacu pada tahap-tahap kesiapan teknologi, beberapa prototipe riset mobil listrik berada pada TRL 7 (skala TRL 1 sampai 9). Semakin tinggi tingkatan TRL, maka semakin siap mobil listrik untuk diproduksi massal. Akan tetapi, untuk mencapai tingkatan dari TRL 7 ke tingkatan selanjutnya, harus dilakukan uji kendaraan mobil listrik secara riil. Dari uji coba secara riil inilah akan terlihat kelebihan dan kekurangan mobil listrik. Antara tahun 1997 hingga 2005 LIPI telah membuat beberapa mobil listrik untuk kegunaan khusus yang dinamakan Marlip. Pada 2009, LIPI juga menghasilkan beberapa prototipe riset sedan hybrid. Pada 2010, LIPI juga membuat satu mobil hasil konversi dari kendaraan motor bakar ke kendaraan berpenggerak listrik. Saat ini anak bangsa telah mampu mengembangkan berbagai jenis mobil listrik mulai dari city car, multi purpose van, serta bus. Kendaraan listriktersebut dihasilkan baik oleh para peneliti di litbang, perekayasa, maupun kalangan industri. Semua hasil kerja tersebut akan sia-sia jika masyarakat, pemda atau instansi lainnya tidak mau memanfaatkan. Akhirnya Indonesia akan terus jadi pasar produsen dari berbagai negara. Walikota Bandung Ridwan Kamil usai melakukan uji coba bersana Menristek mengaku mobil listrik yang dinaikinya sangat nyaman dan tidak berisik. Karena itu dia berjanji akan membantu pengembangan mobil ini melalui pembelian beberapa bus untuk digunakan di sekitar kota Bandung. “Saya juga mempersilakan kota Bandung untuk dijadikan laboratorium uji coba berbagai teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat banyak,” katanya. (faisal) Teks foto :Warga menyaksikan mobil listrik

Berita Terkait
News Update