ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TANJUNG PRIOK (Pos Kota) – Sebanyak 177 posisi jabatan Kepala Sekolah SMA Negeri dan 63 jebatan Kepala Sekolah SMK di DKI Jakarta akan diperebutkan melalui lelang jabatan. Diharapkan dengan adanya lelang ini nantinya mutu sekolah di Jakarta semakin meningkat. Tidak hanya itu, manajemen sekolah juga semakin baik. Berbagai ragam pernyataan kepala sekolah, menanggapi hal itu. Namun, sejumlah kepsek yang ditemui itu mengaku sangat senang dan mendukung adanya lelang jabatan atau uji kompitensi tersebut. Seperti Taga Radja Gah, Kelapa Sekolah SMA Negeri 18, Tanjung Priok. Dia mengaku sangat senang dengan adanya lelang jabatan tersebut. "Jika demi kemajuan anak didik, saya sangat setuju adanya lelang ini. Diharapkan kedepan setelah diadakan uji kompetensi ini, kualitas pendidikan sekolah akan meningkat,”katanya saat ditemui dikantornya, Senin (25/11). Bukan hanya itu, dengan adanya lelang jabatan ini promosi dan seleksi terbuka dan hasilnya bisa dilihat. Bukan karena kedekatan, bukan karena suka dan tidak suka. Selain itu kegiatan ini juga tertuang dalam Permendiknas No.27 tahun 2007. Selain itu, dengan lelang jabatan untuk kepala sekolah ini bisa membuktikan bahwa penempatan seseorang tidak berdasarkan like and dislike. Sedangkan H Purwanto, Kepala Sekolah SMA Negeri 41, Tanjung Priok mengaku secara pribadi langkah yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ini sangat bagus. “Saya yakin seleksi atau lelang jabatan ini nanti akan menghasilkan kwalitas yang baik,”jelasnya. Dengan adanya lelang jabatan ini kepala sekolah yang saat ini masih menjabat akan termotivasi meningkatkan kwalitas diri untuk uji kompentensi. Selain itu dengan adanya lelang terbuka ini tentu akan mendapat pengalaman bagi yang sudah menjabat dan yang belum terutama golongan III C karena saat ini mereka juga memiliki kesempatan bisa mecoba ikut test menjadi kepala sekolah. Sedangkan Marzuki Miad menilai, dengan adanya lelang jabatan ini membuktikan bahwa dipilihnya kepala sekolah itukan karena KKN, tapi memiliki kwalitas. Maka dari itu dengan adanya uji kompetensi ini salah satu cara untuk menghilangkan anggapan bahwa menjadi kepala sekolah itu rata-rata yang memiliki kedekatan dengan pimpinan atau pejabat lainnya. “Kalau begini, menunjukkan bahwa pertemanan atau kedekatan dengan atasan lalu diangkat jadi kepala sekolah. Selain itu dengan adanya lelang jabatan ini juga untuk menepis anggapan kalau mau jadi kepala sekolah itu harus bayar. Saya sangat setuju, disini kita harus bisa menjunjukkan bahwa kita menjadi kepala sekolah itu bukan karena kedekatan tapi kwalitas yang kita miliki,”katanya. (wandi) Teks : Taga Radja Gah, Kepala Sekolah SMA Negeri. 18 Tanjung Priok. (wandi) Purwanto Kepala Sekolah SMA Negeri 41, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (wandi)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT