ADVERTISEMENT

Calon Pemimpin Harus Bebas Korupsi

Senin, 18 November 2013 21:30 WIB

Share
Calon Pemimpin Harus Bebas Korupsi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA  (Pos Kota) - Persoalan rekrumen kepemipinan selalu menyita perhatian dan kepedulian serta perhatin masyarakat luas. Selain itu,  selalu menjadi bahan diskusi yang mendalam bagi masyarakat. Haryanto Thohari-Gus SolahHajriyanto Y Tohari dan Gus Solahudin -  foto: Timyadi Wakil Ketua MPR dari Unsur Fraksi Golkar, Hajriyanto Y Thohari menilai  bangsa ini akan selesai masalahnya jika mendapatkan pemimpina yang 'clean & clear', sebab banyak calon pemimin yang tidak bersih dengan korupsi. "Kepemimpinan nasional  haruslah 'clean & clear'. Baik secara ideologis maupun secara korupsi. Sebab masalah korupsi sudah masuk dalam trias politika," kata Hajriyanto dalam diskusi dengan tema 'Rekrutmen Kepemimpinan Nasioanal'  di MPR, Senin (18/11). Ketua DPD PDIP Jawa Barat, TB. Hasanudin menilai pemimpin nasional itu selalu datang dari keluarga pemimpin juga. Alasannyya, sedari kecil calon pemimpin itu sudah dilingkupi rasa dan pendidikan seoal kepemimpinan. "Ya, seorang pemimpui itu bisa muncul dari keluarga pemimpinan juga. Kalau saya anak petani, sangat sulit, sebab saya sejak kecil belum berlingkungan dengan para pemimin," kata Hasanudin. Hasanudin juga menilai kepemimpinan  dan rekrutmen di TNI jauh baik dan berjenjang, sehingga layak ditiru oleg parpol dalam melakukan regenerasi. "Rekruktmen di TNI dilakukan secara berjenjang dan dan bertingkat. Tidak ada Sersan tiba-tiba menjadi Kolonel," katanya. Rekrutmen kepemimpinan di parpol menurutnya masih  semrawut tidak ada jenjang dan bertingkat. "Tiba-tiba saja bisa seseorang menjadi Sekjen Parpol. Atau Ketua Umum Partai karena mendirikan sebuah parpol baru," paparnya. Sementara itu,  Kyai Solahudin Wahid   (Gus Solah) sebagai  Ketua Komite Konvensi Rakyat akan menggelar konvensi. Tujuannya, untuk  menjaring tokoh-tokoh muda dan beberapa yang bakal calon presiden yang belum muncul. "Kaum muda memang sasaran kami, tapi batasannya 'kan relatif. bagi saya yang sudah berumur, 60 tahun saya pikir masih cukup muda untuk jadi capres," katanya. Acara Konvensi Rakyat ini akan digulirkan di beberapa kota besar dengan serangkaian dialog publik, dengan menampilkan tokoh-tokoh yang layak. Saat itu juga diadakan survei. Mereka yang terpilih sebagai pemenang konvensi akan ditawarkan kepada parpol untuk jadi capres. "Kalau nanti dari survei ada yang mendapat minimal 10 persen, akan kami tawarkan ke parpol untuk jadi capres, Sebab untuk maju dalam pilpres, yang punya wewenang mengajukan capres kan hanya parpol," ujarnya. (rizal/d)  

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT