Daya Tahan Nasional Indonesia Lemah

Rabu 13 Nov 2013, 16:42 WIB

JAKARTA (Pos Kota) – Daya tahan nasional RI sekarang dinilai sudah tidak tangguh, alias lemah, dan rentan mendapat serangan. Kondisi seperti ini tergambar di 33 provinsi yang diukur dari parameter ketahanan pangan, sosial, budaya, ekonomi, hukum, politik, keamanan, dan lainnya. “Hasilnya memang dari kajian 33 provinsi ini secara keseluruhan ketahanan nasional kita mengecewakan, tidak tangguh. Itu terjadi baik dalam ketahanan pangan, sosial, budaya, ekonomi, hukumideologi, politik, keamanan ” kata pengajar profesional Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Mayjen TNI (Purn), I Putu Sastra Wingarta dalam diskusi “Menata Ulang Sistem Bernegara”, di DPD RI, Rabu (13/11). Menurut Putu, hasil pengkajian ini bersifat kuantiatif (mutu), karena masih perlu diurai lagi penyebabnya, apakah karena kultur atau struktur yang salah atau lembaganya yang salah. Dari hasil pengkajian ini, ketika suatu daerah mendapat raport merah, umumnya daerah tersebut tidak terima. “Selalu saja daerah tersebut membantah dengan meminta rincian dari mana parameter penilaiannya,” tambahnya. Sedangkan bagi daerah dapat raport bagus, katanya, malah senang. Pada umumnya, semua daerah itu meminta nilai yang bagus. Ada 8 gatra yang menjadi ukuran ketahanan nasional, diantaranya geografi, demografi, Ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan hakam. Pendapat yang sama dikatakan Ketua Komisi II DPR, Agun Gunanjar, yang hasil survey dari Partai Golkar, dalam era reformasi ini terdapat kesalahan fatal, baik di lembaga tinggi negara maupun personal sistemnya. “Contohnya, Komisi Yudisial yang meminta kewenangan lebih. Begitu juga dengan MK, termasuk semua lembaga negara yang akhirnya membuat kacau sistem,” katanya. (winoto) Teks : Suasana diskusi soal ketahanan nasional

Berita Terkait
News Update