ADVERTISEMENT

Usut Mayat Dalam Koper, Polres Bogor Koordinasi Dengan Kemenlu

Senin, 11 November 2013 15:59 WIB

Share
Usut Mayat Dalam Koper, Polres Bogor Koordinasi Dengan Kemenlu

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR (Pos Kota) - Hingga hari ke-10 ditemukan mayat wanita keturunan dalam koper Sabtu (02/11) siang sekitar pukul 11.00 siang, belum ada petunjuk yang pasti, terkait siapa korban. Setelah koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna mengecek data e-KTP sesuai sketsa wajah yang disebar, kini Polres Bogor koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan kantor Imigrasi. Koordinasi dengan dua lembaga ini, diharapkan ada petunjuk, jika benar, korban adalah warga asing yang sedang berada di Indonesia. Walau hasil koordinasi dengan Depdagri, tidak ditemukan sidik jari dengan wajah seperti sketsa yang disebar, namun Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin mengaku, belum tentu korban warga asing.Pasalnya, data sidik jari di Indonesia, belum semua warga terdata. "Bisa saja dia warga Indonesia tapi belum terdata sidik jarinya di data e-KTP. Alternatif lain, bisa juga korban warga asing. Semua lembaga kami lakukan komunikasi, termasuk dengan unit Jatanras,"kata AKBP Asep. Menurut Kapolres, banyak dugaan muncul, terkait mayat wanita tanpa identitas ini, memiliki ciri bermata sipit. Jasadnya ditemukan dalam koper warna cokelat yang mengapung di kali Cinyurup Desa Cibadung Rt 1/3 Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Ditambahkan, sudah lima orang saksi dimintai keterangan. Sebelas warga juga sudah mendatangi ruang forensik RS Polri Kramatjati Jakarta. Namun dari sekian banyak itu, tidak ada satu juga yang mengaku cocok identitas anggota keluarga mereka yang hilang dengan ciri korban. "Memang benar ada dua saksi tambahan yang mengaku, melihat dua pria terduga pembunuh terlihat berendam di sungai dan membawa mobil minibus berwarna perak, sebelum koper bergembok emas itu ditemukan,"paparnya. MAYAT CISAUK Terkait kerjasama Polres Bogor dengan Polsek Cisauk, terkait temuan mayat pria tanpa identitas bermata sipit yang oleh pelaku, mayatnya dibungkus dalam karung, masih dalam penyelidikan. Lalu apakah mayat laki-laki Cisauk dengan mayat wanita Gunung Sindur, adalah suami-istri yang dihabisi kelompok mafia terorganisir?, AKBP Asep mengaku, belum ada indikasi kearah itu. "Tim bekerja maksimal. Ada rasa optimis kasus ini terungkap. Banyak bantuan dari polisi wilayah lain, termasuk unit Jatanras Polda,"ujar AKBP Asep. Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Didik Purwanto mengungkapkan, dari keterangan saksi tambahan, didapat ciri-ciri dua pria yang diduga pelaku pembunuhan wanita keturunan ini. Keduanya diduga berendam, guna menenggelamkan jenasah yang ditemukan tewas dalam koper berisi jenasah. Keterangan baru dua saksi, ada kaitannya dengan hasil olah TKP, dimana petugas menemukan tambang dan batu yang diduga dipakai pelaku sebagai beban untuk menurunkan koper ke dasar sungai yang sedang dialiri air. Diberitakan sebelumnya, ada tiga luka tusukan dileher, empat tusukan di bahu dan tiga belas luka tusukan di perut. Amoy ini diperkirakan berusia 30-35 tahun, memakai daster warna krem dengan motif bungan warna hijau dilengan dan bawah, bra warna krem, dengan celana dalam warna merah. Ia memiliki ciri-ciri korban, berambut panjang dan berkulit putih, memakai kutek warna merah di kuku tangan dan kaki serta memakai anting motif hati, hidung sedang dan memiliki tanda lahir berupa tahi lalat di perutnya.(yopi) Foto ilustrasi

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT