ADVERTISEMENT

Pergi Bersama Dengan Pil Kok Ngaku Terus Terang

Senin, 11 November 2013 08:19 WIB

Share
Pergi Bersama Dengan Pil Kok Ngaku Terus Terang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KATAKAN sejujurnya, begitu judul sebuah lagu. Tapi ketika Ida, 26, yang ngaku terus terang pada suami bahwa pergi bersama PIL, malah ditonjok sampai babak belur. Gara-gara KDRT, Joni, 30, ditangkap polisi. ”Siapa nggak marah, kalau istri ngaku pergi bersama PIL?” ujar Joni bersungut-sungut. ”Katakanlah ... katakan sejujurnya, apa mungkin kita bersatu; begitu ratap Christine Panjaitan dalam sebuah lagu. Mungkin saja bersatu, meski yang bersatu hanya kepala dengan tinju! Dan ini benar-benar dialami oleh Ny. Ida, warga Gang Capung Jalan KH Ahmad Muksin Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Saat dia mencoba berterus terang pada Joni suaminya bahwa baru saja jalan bersama PIL-nya, langsung ketepak ketepuk.....sejumlah swing dan jap mendarat di kepalanya. Ida menikah dengan Joni baru sekitar dua tahun, tetap selama itu dia tak memperoleh kebahagiaan dalam rumah tangga. Jika ukurannya sekedar cinta dan kasih sayang, memang over dosis, tanpa minta pun selalu dikasih. Tapi kebahagiaan materi, ini yang susah diwujudkan oleh Joni. Maklum dia pegawai kecil, sehingga tak bisa memanjakan istri. Rumah tetangga sudah pakai kulkas, dia tidak punya. Bahkan saat para ibu-ibu yang lain pakai HP blackberi, Joni hanya punya blek borot (kaleng bocor) di rumah. Bahkan ketika Ida minta buah mangga ranum yang harganya tak seberapa mahal, Joni tak mau juga membelikan. Katanya, ”Besuk nanam sendiri saja, kamu nanti boleh makan sepuasya sayang!” Lah, ini suami cap apa? Orang istri butuhnya sekarang, siapa tahu sedang ngidam, kok disuruh menunggu paling tidak 5 tahun lamanya. Di kala hidup dalam keterbatasan ekonomi, Ida berkenalan dengan lelaki muda yang cukup menjanjikan. Tampang sih biasa-biasa saja, tapi perhatian dan royalnya pada Ida sungguh luar biasa. Lelaki bernama Rudi, 28, itu suka mengajaknya jajan, pulangnya nanti diberi oleh-oleh dan sejumlah uang. Padahal selama ini, lelaki itu tak pernah menuntut lebih, kecuali jalan-jalan saja. Padahal lazimnya lelaki, setelah jalan-jalan pasti ngajak tidur-tidur di hotel. Karena sikap Rudi yang tulus, lama-lama dia jadi terpikat, sehingga meskipun diajak ke mana-mana sampai lupa waktu, dia tak menolak. Bahkan sejak itu pula, Ida berani berbohong pada suami. Katanya tidak ke mana-mana, tahu-tahu blasssss pergi bersama lelaki yang kini boleh disebutnya: PIL. Beberapa hari lalu sampai Joni pulang kerja jam 19.00 malam, Ida belum juga pulang. Tentu saja Joni bertanda tanya, sementara HP istri juga tidak aktif. Baru pukul 20.00 istri pulang. Ditanya dari mana saja, Ida tak menjawab. Baru setelah dibentak, Ida memberikan jawaban pating pecotot. ”Kamu sudah kurang ajar, pergi tidak pamit suami,” kata Joni sambil menggebrak meja. ”Ke mana saja kamu hari ini?” bentak Joni lagi. Saking bingungnya, Ida pun kelepasan ngomong bahwa baru saja pergi bersama PIL-nya. Tentu saja jawaban jujur ini membuat Joni kalap. Tak ayal lagi tinju melayang berulang kali, dari swing diropel dengan jap. Dalam kondisi babak belur dan jalan termehek-mehek, Ida mengadu ke Polsek Tenggarong. ”Saya digebuki suami. Saya memang salah, tapi masak dihajar seperti nggebuki ular saja,” lapornya pada petugas polisi. Jaman sekarang, jujur malah hancur. (JPNN/Gunarso TS)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT