ADVERTISEMENT

Jokowi Ajak Megawati Lihat Kawasan Condet

Senin, 11 November 2013 07:54 WIB

Share
Jokowi Ajak Megawati Lihat Kawasan Condet

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KRAMATJATI (Pos Kota) - Masih ‘perawannya’ cagar budaya di kawasan Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, membuat Gubernur DKI Jakarta Joko menginstruksikan pejabat terkait untuk melarang berdirinya bangunan di kawasan tersebut. "Di kawasan ini terkenal dengan kebudayaannya, selain itu akan dikembalikan fungsinya sebagai kebon salak, durian dan buah-buahan khas Betawi lainnya," kata Jokowi saat obrolan santai bersama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan warga di kawasan salak Condet, Minggu (10/11). Menurut Jokowi, bila ingin dikembalikan 100 persen seperti tahun-tahun sebelumnya siap mengeluarkan surat keputusan (SK) gubernur lagi. "Tapi Komunitas Ciliwung harus betul-betul memelihara, menanam dan merawat kawasan condet ini," pesannya. Jokowi meminta lurah, camat dan walikota, untuk tidak mengeluarkan ijin mendirikan bangunan (IMB) di kawasan Condet. Ia akan mengeluarkan SK larangan pendirian bangunan di Condet itu. "Termasuk di daerah lain yang dijadikan cagar budaya, dilarang untuk didirikan bangunan," jelasnya. KHAS BETAWI Megawati Soekarnoputri, menyatakan mendukung program Jokowi.  "Jaman Ali Sadikin jadi Gubernur DKI, kawasan Condet ini juga sudah dijadikan cagar budaya. Ini karena rumah-rumah di sekitar Condet ini berbeda, yakni khas Betawinya sangat kental." Dalam kesempatan itu, Jokowi dan Mega, menanam bibit salak Condet di sekitar bantaran kali. Juga, istri Jokowi, Iriana, dan anak Megawati, Puan Maharani tampak berjalan bersama meninjau bantaran Sungai Ciliwung. Jaga kebersihan dan keindahan KBT Sebelumnya, Jokowi mengikuti kegiatan Jakarta Kinclong Buat Kite Semue, di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) Jakarta Timur. Dia meminta kebersihan dan keindahan KBT tetap dijaga. Karena, manfaatnya pasti dirasakan terutama masalah banjir yang sampai saat ini tengah ditangani Pemprov DKI. Mantan walikota Solo yang hadir di acara gowes yang diselenggarakan komunitas Red Gowes Comunity, meminta Dinas Kebersihan DKI dan UPT KBT, harus mengawasi secara kontinyu, terutama soal kebersihannya. TIAP HARI 4 TON Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, mengatakan, setiap hari petugas kebersihan dikerahkan ke KBT. Untuk jarak 6 kilometer, yakni dari pintu air Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, ke pintu air Malaka Sari, Duren Sawit, ada 10 orang. "Mereka bekerja secara manual dengan turun ke kali. Hasilnya sekitar 2,5 ton - 4 ton sampah berhasil diangkut dari KBT." Unu meminta warga mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan agar lingkungan bersih dan nyaman. Metode baru penanganan di KBT akan dilakukan, yaitu mengerahkan kapal mesin pengangkut sampah dengan kapasitas sekitar 2,5-4 ton. Namun karena baru masa transisi, peralihan kewenangan dari Dinas Pekerjaan Umum,  peralatannya masih minim. Untuk mengatasi eceng gondok akan bekerja-sama dengan Institut Pertanian Bogor, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, dan Universitas Gajah Mada. (ifand/chotim/ak)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT