JAKARTA (Pos Kota) – Terbongkarnya kasus dugaan suap yang dilakukan Kasubdit Ekspor-Impor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Heru Sulastiyono, harus menjadi momentum untuk bersih-bersih di lembaga itu. Sebab, titik rawan untuk korupsi di institusi itu selama ini seperti sengaja dibiarkan. “Sekarang, yang harus dilakukan periksa dulu Bea Cukainya. Kali ini harus serius dan secara menyeluruh. Kalau berhenti pada Heru, nanti yang lain main-main lagi,” ujar Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Hifdzil Ilim, kemarin. Dia menilai, Kementerian Keuangan tidak juga belajar berbenah secara internal. Karena kasus-kasus dugaaan korupsi terus berulang. “Sekarang kita pertanyakan, gimana pengawasan internalnya? Ini kan mulai kasus Gayus sampai sekarang belum terlihat perubahanya. Padahal Kemenkeu menjadi pilot project dalam reformasi birokrasi di lembaga negara, tapi kok masih saja terjadi korupsi,” katanya. Menurut Hifdzil, tidak berjalannya pengawasan internal selama ini memang merupakan pembiaran. Mungkin seriusnya pada eselon tiga dan eselon empat. Pada pejabat eselon dua dan satu tidak serius. “Jadi pengawasannya parsial saja. Seharusnya kan tidak boleh dibiarkan karena akan menjalar ke bawah,” ungkapnya. Seperti diketahui, Heru ditangkap Bareskrim Polri karena diduga menerima suap Rp11,4 miliar dari pengusaha. BUKAN PERTAMA Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengatakan kejadian saat ini bukan yang pertama kali. Untuk itu, penguatan sistem pengawasan dan pemberian sanksi tegas mutlak dilakukan. “KPK juga pernah gerebek Bea Cukai dan menemukan banyak kejanggalan. Tapi ini terus berulang karena sistem pemberian sanksi tidak berjalan,” tuturnya. Ia menilai, sistem-sistem yang membuka peluang melakukan korupsi di Bea Cukai dibiarkan begitu saja, tidak ditutup. Sehingga harus diinventarisir lagi titik-titik rawan suap menyuapnya di mana. RAWAN PENYELUNDUPAN Sementara itu, perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, khususnya Malaysia, ternyata rawan penyeludupan narkotika lewat jalan tikus dan pelabuhan tikus. Itu dikatakan Kasubdit Lintas Batas AKBP Aan Andrian dalam diskusi "Penyeludupan dan Peredaran Narkoba melalui wilayah RI-Malaysia di Kalimantan Utara", di Jakarta, Rabu. Acara itu dibuka Sekretaris Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Triyono Budi Sasongko. "Selain itu, di pelabuhan resmi yang ada di perbatasan juga narkotika bisa diseludupkan karena perangkat pemindai tidak bisa memeriksa barang yang masuk karena jumlahnya cukup besar," kata Aan. Sekretaris BNPP Triyono Budi Sasongko mengatakan, perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalimantan bagian Utara merupakan kawasan yang terbilang masih rawan. "Ini disebabkan belum sepenuhnya jalur perbatasan yang panjangnya mencapai 1.038 kilometer terawasi secara optimal," tutur Triyono. (johara/winoto/bu/ird)

Kemenkeu Harus Berbenah
Kamis 07 Nov 2013, 00:10 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Kemenkeu Ajukan Rp25,7 Triliun untuk Anggaran PPPK 2023
Kamis 22 Sep 2022, 02:02 WIB

KPK Tahan Dua Tersangka Baru di Kasus Gratifikasi DJP Kemenkeu
Kamis 09 Nov 2023, 22:36 WIB

News Update
Strategi Hadapi Utang Pindar Legal, Ini Langkah Bijak agar Dapat Keringanan Resmi
13 Mei 2025, 14:39 WIB

Jakarta Job Fair 2025 Kembali Hadir! Simak Jadwal dan Lokasi Pelaksanaannya
13 Mei 2025, 14:39 WIB

Jadwal Pekan 33 Liga 1: Dibuka Persita vs Persib, Panas di Zona Asia dan Zona Merah
13 Mei 2025, 14:38 WIB

Cara Mengembalikan Akun WhatsApp Diblokir Karena Spam
13 Mei 2025, 14:34 WIB

Bikin Squad Auto GG, Klaim Kode Redeem FC Mobile Terbaru Hari Ini 13 Mei 2025!
13 Mei 2025, 14:32 WIB

Lokasi Peristiwa Ledakan Diketahui Milik BKSDA Kabupaten Garut, Kadispenad Sebut Sudah Rutin Digunakan untuk Pemusnahan Amunisi Afkir
13 Mei 2025, 14:31 WIB

Pengamen Pelaku Premanisme Resahkan Sopir dan Penumpang Bus di Bekasi
13 Mei 2025, 14:31 WIB

Data Pribadi Terancam Dibobol Pinjol Ilegal? Begini Cara Mencegahnya Sebelum Terlambat
13 Mei 2025, 14:29 WIB

Ini Cara Cek Penerima Bansosnya! Penyaluran PKH Tahap 2 Tahun 2025 Segera Dimulai untuk Pemegang KKS dengan NIK e-KTP Terdaftar, Apakah Anda Terdata?
13 Mei 2025, 14:29 WIB

Kode Redeem FF Hari Ini 13 Mei 2025, Event Skydive Midnight Ace Sudah Hadir
13 Mei 2025, 14:27 WIB

Polda Metro Jaya Ciduk Preman Parkir Liar di Jakarta Pusat, Warga Terpaksa Bayar Tarif Mahal!
13 Mei 2025, 14:23 WIB

7 Weton Ini Disebut Kebal Santet dan Ilmu Hitam, Tukang Santet Bisa Kena Balik!
13 Mei 2025, 14:23 WIB

34 Kode Redeem FF Hari Ini Selasa 13 Mei 2025, Ambil Item Gratisnya sebelum Hangus
13 Mei 2025, 14:22 WIB

Daftar Wilayah yang Sering Didatangi Debt Collector Pinjol, Apakah Tempat Tinggal Kamu Termasuk?
13 Mei 2025, 14:20 WIB

Waspada! Ini 3 Risiko Serius Jika Galbay Pinjaman Online Legal
13 Mei 2025, 14:19 WIB

Cara Pinjam Saldo DANA Tanpa Perlu Dana PayLater, Apakah Bisa? Simak Syarat dan Panduannya untuk Dapatkan Hingga Jutaan Rupiah Langsung ke Akun Anda
13 Mei 2025, 14:19 WIB

Penting! Ini Bahaya Galbay Pinjaman Online dan Strategi Bijak Mengelolanya
13 Mei 2025, 14:16 WIB
