Autopsi: Cepi Mubarok Tewas Akibat Mabuk Kecubung

Jumat 01 Nov 2013, 20:25 WIB

BANDUNG (Pos Kota) -  Kasus tewasnya Cepi Mubarok,21, yang dituding dilakukan ayahnya Idom, 59, tidak terbukti.  Hasil autopsi mencatat korban tewas lantaran mabuk kecubung (buah memabukan). “ Pihak keluarga pun mengaku korban sempat mabuk tiga hari tiga malam usai mengkonsumsi kecubung,“ kata Kapolsek Bungbulang, AKP Haris Gunawan, saat dihubungi wartawan, Jumat (1/11). Dia menjelaskan, saat pulang ke rumah, Kamis 17 Oktober lalu, korban mabuk dan akan membunuh adiknya. Melihat aksi korban membahayakan, ayahnya, Idom, dibantu kerabat meringkus korban. Kaki dan tanganya diikat kemudian disekap di lorong tabah di belakang rumahnya. Selang dua jam kemudian korban pun tewas. Karena pihak keluarga ketakutan, kata Kapolsek, akhirnya mengubur mayat anaknya di tengah sawah. Tiga hari kemudian bau bangkai  menyengat  tercium warga setempat. Mereka yang mengatahui kasus pemakaman korban menuding Cevi yang dimakamkan diam diam oleh keluarga tewasnya tidak wajar akibat disiksa. “Warga melapor. Ke Polsek. Kami berkoordinasi dengan Polres membongkar kuburan dan melakulkan autopsi. Hasilnya korban tewas akibat over dosis kecubung. Tiga hari mabuk,“ tambahnya. Idom, melakukan penyekapan terhadap korban karena mabuk dan selalu bikin onar. Untuk menutupi rasa malu akibat anaknya pemabuk, Idom meringkus dan menyekapnya. “ Saat korban tewas keluarga langsung menguburkanya. Mereka mengaku malu,“ tutur Kapolsek. Buntut dari kejadian itu, Kapolsek AKP Bungbulang AKP Haris mengingatkan supaya warga tidak mengkonsumsi buah kecubung rebus. “Kebiasaan warga Gadod mengkonsumsi kecubung terutama kaula muda. Padahal kecubung itu bisa memabukan hingga berhari hari. Kami sudah melarangnya,“ tandas Kapolsek. (Dono/d)

News Update