ADVERTISEMENT

Ekspor Indonesia Masih Didominasi Bahan Mentah

Selasa, 29 Oktober 2013 23:56 WIB

Share
Ekspor Indonesia Masih Didominasi Bahan Mentah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota)-  Perekonomian Indonesia sebagian besar masih bertumpu pada industri berbasis sumber daya alam (SDA) dan belum memanfaatkan teknologi dan inovasi. Akibatnya nilai hasil alam yang kita miliki menjadi sangat rendah. "Sebagian besar hasil alam kita ekspor dalam bentuk mentah dengan nilai yang sangat rendah," papar Linawati Hardjito, Pakar bioteknologi laut IPB dalam acara Forum Dialog Riset-Industri yang digelar Dewan Riset Nasional (DRN), Selasa (29/10). Padahal hasil alam yang sudah mendapatkan sentuhan teknologi nilainya akan meningkat. Baik masih berupa barang setengah jadi (material industri) atau bahkan menjadi produk yang siap pakai. Untuk mengolah bahan mentah menjadi barang siap pakai dikatakan Lina, Indonesia memiliki lembaga penelitian dan peneliti-peneliti yang sangat handal. Melalui kegiatan penelitiannya, mereka mampu menyulap bahan mentah menjadi bahan yang siap pakai dengan nilai jual yang lebih tinggi. Lina sendiri telah berhasil mengembangkan berbagai produk komersial yang diperoleh melalui kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan. Produk-produk yang dihasilkan tersebut telah dikomersilkan ke sejumlah negara dan pada perkembangan selanjutnya memerlukan mitra untuk proses komersialiasi. Produk yang dihasilkan Lina dibawah merek Ocean Fresh tersebut antara lain biji mangrove sebagai produk kecantikan tabir surya (sunblock), chitosan untuk bahan pengawet alami dan bahan kosmetika, pandan laut sebagai pewarna alami, serta karagenan dari rumput laut untuk pangan dan kosmetik.. "Kami tentu berharap akan ada pengusaha yang memanfaatkan produk hasil penelitian ini untuk dijadikan produk yang lebih komersiil dan mampu bersaing dipasar nasional maupun internasional," kata Lina. Pada kesempatan yang sama Dr Muchlis Adie, Pemulia Tanaman Balitbang Pertanian Kementan mengatakan bahwa Indonesia pada dasarnya merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah dan beragam. Sayangnya saat ini Indonesia menjadi negara pengimpor bahan pangan yang cukup besar. Seperti kedelai, sekitar 70 persen kebutuhan kedelai nasional masih diperoleh dari impor. "Padahal Indonesia memiliki jenis kedelai unggulan yang justeru lebih baik dari kedelai impor," papar Muchlis. Para peneliti pertanian dikatakan Muchlis saat ini sudah menghasilkan banyak bibit unggul berbagai jenis tanaman yang siap untuk dikembangkan agar Indonesia ke depan bisa segera swasembada pangan. "Kita membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar tanaman-tanaman unggulan tersebut bisa dibudidayakan segeran" pungkas Muchlis. (Inung/D)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT