MEMILIH suatu usaha arus jeli, terutama akan apa yang dibutuhkan masyarakat. Berangkat dari sinilah pasangan suami istri Tati dan Putra(31) membangun usahanya yaitu berdagang susu bayi. Usaha yang dirintisnya sekarang ini sudah menghasilkan untung. Minimal buat kehiduan keluarga suami istri itu. Meskipun awalnya membuka usaha ini keduanya harus jatuh bangun terutama untuk mendapatkan modal yang terus bertambah. Tati ,29, membuka usaha toko Susu Kita di Perumnas 3 Bekasi Timur dengan modal awal Rp100 juta setahun lalu. Ketika itu omset yang didapat belumlah banyak yaitu Rp26 juta sebulan dengan keuntungan bersih Rp6 juta. “Ketika itu orang belum tahu ada jual susu. Bukan hanya itu saja karena baru disangka orang harga susunya mahal,”katanya. Setelah 6 bulan berjalan dia bersama sang suami menambah modal Rp100 juta hingga saat ini barang susu dan kebutuhan alat bayi lainnya seperti pempers atau makanan bayi telah lengkap. Menginjak usahanya hamppir 14 bulan ini penjualan bisa mencapai Rp500 juta dalam sebulan. Bila sedang ramai pembeli, sehari penjualan bisa Rp26 juta. “Dari penjualan susu ini saya bisa ambil 9 persen,”katanya. Sebelum membangun usaha ini dahulu sang suami berdagang kayu bangunan. Namun pasaran kayu menurun dan membidik usaha ini lantaran kakak sang suami telah merintis usah susu. “Kalau dulu bingung mau usaha apa. Karena kakak usaha susu jadi kita mencoba ini. Susu itu barang yang sangat dibutuhkan masyarakat. Karena ini kebutuhan dan pokok dalam keluarga susu tidak akan habis dan akan terus berlanjut,”ucapnya. Dalam menjalankan bisnisnya, Tati tidak menggunakan pelayan. Karena katanya penjualan dan pelayanan bila dilakukan sendiri setidaknya mampu memberikan solusi lain kepada pembeli ketika barang yang dicarinya tidak ada. “Bila kita menggunakan pelayan, belum tentu pelayan tersebut bisa melayani pembeli yang mencari sesuau yang dibutuhkan tidak ada. Namun bila kita yang melayani kita bisa merekomendasikan barang yang lain dengan kualitas yang sama,”katanya. Untuk itu ia dan suaminya saling menjaga tokonya dan tidak harus ditinggal. Susu dan perlengkapan bayinya ia peroleh dari sales yang datang langsung menawarkan dan mengorder susu. Selebihnya ia mendapatkan susu dari sang kakak suami yang juga distributor susu bayi. “Bila penjualan banyak keuntungan yang saya dapat yaitu dari diskun susu tersebut. Alhamdulillah saat ini orang sudah pada tahu dan penjualan sudah mulai banyak. Sekarang saya sudah punya pelanggan tetap,”pungkasnya. (lina) Teks : Tati pemilik toko Susu Kita di Bekasi

Bisnis Jualan Susu Tidak Ada Matinya
Selasa 29 Okt 2013, 07:36 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update



JAKARTA RAYA
Anaknya Instimidasi Istri hingga Judol, ASN Kalideres Jakbar Diadukan ke Inspektorat
07 Agu 2025, 20:58 WIB


EKONOMI
KJP Plus Tahap 1 Tahun 2025: Cek Jadwal dan Besaran Bantuannya di Sini
07 Agu 2025, 20:34 WIB

Nasional
KAI Temukan 7.735 Barang Tertinggal di Kereta, dari Smartphone hingga Sertifikat Tanah
07 Agu 2025, 20:26 WIB

EKONOMI
Sambut HUT RI ke-80, Bank Mandiri Akselerasi Generasi Muda Melek Finansial Lewat SimPel
07 Agu 2025, 20:19 WIB

JAKARTA RAYA
Pemprov Jakarta dan Sulteng Jajaki Kerja Sama Terkait Pengelolaan ASN dan BUMD
07 Agu 2025, 20:17 WIB

Nasional
Pemkab Bener Meriah Gandeng Cazbox by Metranet Luncurkan Aplikasi Titanium untuk Percepat Penurunan Stunting
07 Agu 2025, 20:10 WIB



JAKARTA RAYA
Basri Baco Ungkap Alasan Dana Pokir DPRD Jakarta Ditunda hingga 2026
07 Agu 2025, 19:48 WIB

JAKARTA RAYA
Wamenko Polkam Sebut Desa Cijayanti Bogor Strategis untuk SPPG Makan Bergizi
07 Agu 2025, 19:42 WIB

JAKARTA RAYA
Gubernur Pramono Dukung Connext Japan Djakarta Ennichi, Festival Budaya Jepang Terbesar
07 Agu 2025, 19:40 WIB

OLAHRAGA
Maxwell Souza Resmi Gabung Persija Jakarta, Ini 4 Fakta Menarik Winger Brasil yang Siap Guncang Super League Musim Ini
07 Agu 2025, 19:38 WIB

Nasional
Dede Yusuf Sebut Pengelolaan Aset yang tidak Optimal Bikin PAD Jadi Minim
07 Agu 2025, 19:30 WIB
