Tolak Sutarman Jadi Kapolri, Demo Mahasiswa Ricuh

SUKABUMI (Pos Kota) - Aksi unjukrasa menolak Komjen Pol Sutarman menjadi Kapolri oleh sejumlah mahasiswa di depan Mapolres Sukabumi Kota berakhir ricuh. Enam mahasiswa diamankan. Malah, dua di antaranya dicurigai menggunakan narkoba dan kini masih dalam penyelidikan intensif, Kamis (24/10). Bentrokan bermula ketika mahasiswa meminta polisi bersumpah di atas Alquran sebagai bukti keseriusan melakukan reformasi di tubuh kepolisian. Kericuhan terjadi ketika demonstran keluar beberapa meter dari halaman Mapolres Sukabumi Kota. Diduga terprovokasi pendemo, tiba-tiba sejumlah anggota mengejar dan menangkapi demonstran. Kondisi tersebut bahkan mengganggu arus lalu lintas di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan. Di antara mahasiswa terkena bogem mentah , enam diantaranya langsung dibawa ke ruang Satreskrim Polres Sukabumi Kota sedangkan mahasiswa lainnya disuruh pulang. Padahal, mereka sebelum aksi ricuh diterima dahulu oleh Kabag Sumber Daya Manusia (Sumda) Polres Sukabumi Kota, Kompol Gatot Satrio Utomo. Rupanya, mahasiswa kurang puas dengan respon tersebut. Pasalnya mereka mendesak ingin bertemu dengan kapolres. Sayangnya, waktu itu kapolres tengah berada di luar kantor dan diterima langsung oleh Kompol Gatot Satrio Utomo. Akhirnya mahasiswa mengeluarkan teriakan yang memicu bentrokan dengan polisi yang mengawal jalannya aksi. Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santoso mengatakan kericuhan terjadi ketika mahasiswa melakukan upaya provokasi kepada polisi. Menurutnya, ada enam mahasiswa yang diamankan polisi dan sedang menjalani tes urine untuk mengetahui kebenaran mengkonsumsi narkoba. Ketua Presidium Komar, Dede A Latif menegaskan aksi unjukrasa ini untuk meminta reformasi di tubuh Polri dan meminta netralitas dalam penyelenggaraan pemilu 2014. Mahasiswa, kata Dede, menuntut agar polisi menindak oknum polisi yang melakukan tindak pidana korupsi. (sule) Teks : Mahasiswa demo di Polres Sukabumi