Pelajar Depok Tewas Diclurit Pelajar Lain

Kamis 24 Okt 2013, 14:03 WIB

DEPOK (Pos Kota) - Seorang pelajar SMK tewas terkena sabetan celurit oleh pelajar lain di Warung Jambu, Jalan Pabuaran RT 1/1, Bojong Gede, Kab. Bogor, Kamis (24/10) pagi. Korban diserang saat masih menggunakan seragam sekolah. Korban Adi Nugroho, 17, kelas 2 SMK Teknik Sepeda Motor Wirabuana. Masih dalam mengenakan seragam sekolah batik celana panjang merah meregang nyawa terkena sabetan senjata tajam di tangan kiri dan menembus dada oleh pelajar lain. "Peristiwa terjadi ketika korban baru keluar dari gang kincir, ada segerombolan pelajar menggunakan empat motor langsung menyerang korban dan menyabetkan celurit ke korban hingga tersungkur di jalan,"ujar salah seorang pedagang yang melintas yang tidak diketahui namanya tersebut. Sementara itu, Kapolsek Bojong Gede, Kompol Bambang Irianto mengatakan korban sempat ditolong warga dilarikan ke RS Citama. Namun nyawanya tidak tertolong akibat kehabisan darah. "Korban terluka di tangan kiri, dada hingga tembus jantung, dan punggung akibat terkena sabetan celurit,"ujarnya kepada Pos Kota di RS Citama menangani visum korban. Menurut Kapolsek, korban warga Kampung Pondok manggis, RT 5/6, Desa Bojong Baru, Bojong Gede, dari pihak keluarga dan pihak sekolah sudah menangani jasad korban. "Atas permintaan keluarga korban langsung bapaknya Markum tidak mau dilakukan visum. Dan rencana akan langsung dikuburkan,"katanya. Olah warga kendaraan motor pelaku Honda Space putih dan tas gemblok abu-abu milik salah seorang pelaku yang tertinggal di lokasi kejadian. "Kita sudah memegang nama-nama pelaku pelajar dari SMK yang menyerang korban. Anggota masih mengejar pelaku,"ungkapnya. Sementara itu, Guru BP Wirabuana, Solihin mengatakan sudah koordinasi dengan sekolah bersangkutan yang menyerang anak muridnya. "Pihak sekolah dengan petugas yang menangani sudah melakukan koordinasi dengan sekolah SMK lain yang menyerang korban untuk membantu meringkus pelaku,"paparnya. Selain itu korban dikenal sebagai anak yang rajin dan tidak berbuat hal yang melanggar aturan sekolah. "Anaknya pintar, dan baik tidak pernah berbuat masalah,"singkatnya. (Angga/d) Teks Foto: Pelajar yang menjadi korban pembacokan oleh pelajar lain dibawa oleh sanak saudara untuk dilakukan visum luar di PMI Bogor. (Angga)

Berita Terkait

News Update