ADVERTISEMENT

Rumah Dinas Ahok Bakal Jadi Rumah Aman

Kamis, 17 Oktober 2013 15:47 WIB

Share
Rumah Dinas Ahok Bakal Jadi Rumah Aman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) – Rumah dinas Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, akan dijadikan rumah ‘aman’ bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan di ibukota. Tempat ini akan berfungsi tempat pemulihan psikologi akibat trauma yang dialami korban. Rencana ini dilakukan meyusul adanya peningkatan angka kasus terhadap tindak kejahatan terhadap ibu dan anak. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat kasus yang paling banyak terjadi peningkatan adalah kasus kekerasan fisik mencapai 71 persen pada tahun 2012. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumya yang hanya 30 persen. Disusul peringkat kedua, kasus kekerasan seksual yang mencapai 14 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2011 yang hanya mencapai 8 persen. Kemudian kekerasan psikis yang mencapai 10 persen, angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 17,5 persen. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki TJahaja Purnama (Ahok), fenomena ini harus ditangani. Jika tidak maka akan banyak anak yang notabene adalah generasi bangsa yang rusak. Baik dari sisi mental maupun psikis. Karenanya Pemprov DKI harus menyediakan tempat bagi korban kekerasan fisik, seksual maupun anak ini. Rumah aman yang dimaksud merupakan rumah yang aman bagi korban. tidak hanya untuk pemulihan kondisi fisik yang terluka akibat kekerasan. Tetapi juga untuk pemulihan psikis dan trauma yang mereka alami. “Tempat ini bukan bertujuan untuk memisahkan mereka dengan suami atau keluarganya. Tujuan kita supaya mereka rujuk kembali. Tapi sementara waktu harus kita pisahkan,” kata Ahok saat membuka Acara Evaluasi Rujukan Pelayanan Kesehatan Bagi Pasien Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (17/10). Mantan Bupati Belitung Timur inipun menawarkan rumah dinas Wakil Gubernur DKI untuk dijadikan rumah aman bagi mereka. “Kita mau tawarkan rumah dinas kita. Kalau terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bisa pakai rumah itu. Tujuannya supaya rumah tangga bisa utuh kembali,” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati peningkatan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi karena berbagai faktor. Seperti faktor ekonomi dan stress. “Kekerasan fisik itu naiknya tinggi banget, sampai 100 persen lebih dibandingkan tahun 2011,” tandas Dien. Memang untuk memulihkan fisik dan psikis para korban kekerasan tersebut dibutuhkan rumah aman yang dapat merawat mereka dengan baik. Karena itu, Dien menyambut baik rencana Wakil Gubernur DKI yang ingin membuat rumah aman bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Kita akan bantu untuk membuat rumah aman. Rencananya sih mau buat rumah aman di luar Jakarta. Namun kendalanyanya sulit untuk mendapatkan akses transportasinya. Tapi kalo di dalam Jakarta, kita terbentur dengan pembelian lahan, karena harus sesuai dengan NJOP yang cukup tinggi,” pungkasnya.(guruh)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT