ADVERTISEMENT

Politik Dinasti Terjadi Karena Parpol Buruk

Kamis, 17 Oktober 2013 20:26 WIB

Share
Politik Dinasti Terjadi Karena Parpol Buruk

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Partai Golkar mengakui, masalah politik dinasti dan korupsi berpangkal dari permasalahan besar di dalam partai politik . Sebab, bangunan demokrasi kita bersandar pada partai politik, sedangkan parpol masih sangat buruk, pendanaannya minim. "Sampai kapanpun, kalau partai-partai masih gendeng seperti sekarang ini, masalah politik dinasti, korupsi oleh politisi, dan penyelewengan APBD, semua tak akan beres," kata politisi Golkar Agun Gunanjar Sudarsa yang juga Ketua Komisi II DPR, di DPR, Kamis (17/10). Menurut dia, politik dinasti bukan karena adanya pikada langsung atau pemilihan oleh DPRD, tapi karena masalah di semua parpol yang tidak beres. Orang-orang dalam dinasti politik itu dibutuhkan karena parpol ingin tetap meraih suara terbanyak. Menurutnya, mengurus parpol butuh biaya tinggi, maka diperlukan berbagai sumber daya yang ada. Para politisi menggerogoti keuangan negara, karena parpol dibelenggu dalam hal pendanaan. "Parpol mau bikin usaha tidak boleh, anggota DPR digaji tinggi tidak boleh, mau reses dengan dana aspirasi yang gede, dilarang. Terus bagaimana parpol mau hidup," katanya. Untuk itulah, ia setuju pendanaan parpol didanai APBN, sehingga Walikota Ternate Burhan Abdurrahman, munculnya dinasti karena dipaksakan dari atas. Ketika seorang politisi berkuasa, maka mereka menempatkan kerabatnya untuk duduk di pos-pos penting pemerintahan atau perangkat negara lainnya. "Tokoh-tokoh dalam dinasti itu banyak yang karbitan, ini yang kemudian jadi bermasalah, dan menyalahgunakan keuangan APBD," katanya. Menurut dia, adanya dinasti politik atau politik kekerabatan, sebenarnya tidak masalah, asal tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Ia mencontohkan, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, adalah berkerabat, namun tampil sebagai pejabat yang baik. (winoto)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT