Properti Kelas Menengah Diminati Investor

Rabu 16 Okt 2013, 22:52 WIB

JAKARTA (Pos Kota)-Minat masyarakat untuk berinvestasi di sektor properti kelas menengah ternyata masih cukup tinggi. Ini terlihat dengan tetap membludaknya calon pembeli ketika ada pengembang yang menawarkan proyek perumahan baru yang sebagiannya untuk investasi. “Ini dikarenakan kenaikan nilai investasi properti yang masih sekitar 30 persen per tahun. Satu pertumbuhan nilai investasi yang sangat menarik,” kata Direktur Grup Paramount Ervan Adi Nugroho, satu pengembang besar di kawasan Gading Serpong, Tangerang, kemarin. Tingginya minat masyarakat membeli dan berinvestasi di bidang properti antara lain terlihat ketika Grup Paramount satu pengembang di Gading Serpong, Tangerang, menjual 613 unit rumah baru. Awalnya, pengembang ini hanya ingin membangun satu village, bernama Riviera dengan jumlah hunian 98 unit. Ternyata minat dari masyarakat begitu besar sehingga pembangunan diperbesar menjadi 4 village dengan 613 unit hunian. “Minat masyarakat sangat besar, bahkan di pernyataan minat mencapai 1.000 peminat sehingga kami perlu melepas unit lain di village Monaco Village, Bohemia Village, dan Milano Village yang seharusnya kami bangun belakangan,” katanya, Ratusan rumah tersebut mempunyai luas bangunan 65 meter persegi, dengan luas tanah bervariasi dari 72 meter persegi sampai sekitar 111 meter persegi. Harga rumah per unitnya juga bervariasi dengan rentang antara Rp900 juta sampai Rp1,2 miliar. Seluruh bangunan rumah dibuat tingkat dua dengan jumlah kamar 3 buah. Pembangunan rumah dua lantai itu diambil karena harga tanah di daerah tersebut sudah melampaui harga bangunan, sehingga akan lebih efisien jika dibangun bertingkat, agar harga jualnya bisa ditekan. “Harga tanah di sini sudah sekitar Rp8,5 juta sampai Rp9 juta per meter. Lebih tinggi dari harga bangunan. Jadi lebih efisien dibuat tingkat,” kata Erfan. Erfan juga menjelaskan bahwa investasi yang dikeluarkan oleh Paramount Land untuk pembangunan infrastruktur dan rumah di keempat village ini adalah sebesar Rp300 miliar. Nilai tersebut belum termasuk nilai tanah. Infrastruktur listrik yang digunakan di keempat village ini bersifat under ground. Seluruh jaringan listrik ada di bawah tanah, sehingga tidak tampak tiang listrik di atas permukaan tanah. “Mungkin yang membuat masyarakat tertarik membeli rumah di Gading Serpong ini adalah karena orang bisa tinggal di sini dengan mudah. Fasilitasnya lengkap, ada pasar tradisional, mal, tempat jual makanan minuman, ritel, hipermarket, sarana pendidikan dari play group sampai universitas. Apalagi akses di sini baik, terhubung dengan pengembang-pengembang sekitar seperti BSD dan direncanakan ada pintu tol yang dapat mengakses Gading Serpong dengan lebih cepat,” jelas Erfan. (faisal) Foto ilustrasi

Berita Terkait

News Update