ADVERTISEMENT

Investasi BPJS Harus Bisa Gerakkan Sektor Riil

Rabu, 16 Oktober 2013 21:37 WIB

Share
Investasi BPJS Harus Bisa Gerakkan Sektor Riil

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang akan resmi beroperasi pada 1 Januari 2014 harus bisa menggerakkan sektor riil dan membuka lapangan kerja, agar  bisa dirasakan manfaatnya bukan saja oleh peserta tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia. "Jadi yang terpenting bagi Jamsostek yang akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan bagaimana bisa berperan tidak saja mensejahterakan pekerja tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Direktur Investasi Jamsostek Jeffry Haryadi di Jakarta, kemarin. Untuk bisa merealisasikan hal tersebut, minimal aturan pelaksana UU BPJS Ketenagakerjaan yang mengatur mengenai investasi harus sama dengan aturan dalam PP No 22 tahun 24 tentang Pengelolaan dan Investasi Dana Jamsostek. Dia berharap investasi BPJS Ketenagakerjaan tidak dibatasi pada deposito saja.  Jika 10% dari dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan bisa digunakan untuk investasi langsung seperti penyertaan modal, lanjutnya, maka banyak usaha yang bisa dikerjakan seperti pembangunan properti ataupun  infrastruktur. "Misalnya Dengan dana sekitar Rp15 triliun untuk investasi langsung, tenaga kerja yang diserap bisa mencapai ribuan orang. Ini bisa mengurangi pengangguran dan juga meningkatkan daya beli masyakarat. Selain itu mereka yang bekerja juga akan membayar iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan. Jadi semuanya bisa bergerak simultan,"  papar Jeffry. JANGAN DIBATASI Sementara itu, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Chazali Situmorang mengatakan, investasi BPJS Ketenagakerjaan seharusnya tidak dibatasi  hanya obligasi. Pasalnya, mereka membutuhkan dana yang besar untuk memberikan kesejahteraan kepada pesertanya. "Kalau bukan dari hasil investasi,  dari mana  BPJS akan  memberikan manfaat tambahan bagi peserta,” tegasnya. "Pemerintah harus mengeluarkan aturan investasi yang bisa memberikan kebebasan bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pesertanya. Namun investasi tersebut tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian." Sementara itu Direktur Umum dan SDM Jamsostek Amri Yusuf mengungkapkan, hingga  akhir Agustus 2013, Jamsostek berhasil membukukan laba sebesar Rp2,07 triliun. Jumlah tersebut sudah mencapai 98% dari target laba tahun ini sebesar Rp2,1 triliun. Untuk total dana investasi dia mengungkapkan hingga Agustus telah mencapai Rp147 triliun dengan hasil investasi sebesar Rp10,8 triliun. "Sementara dari sisi aset sekitar Rp149 triliun," katanya.(Tri/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT